Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengungkapkan bahwa nilai transaksi yang dilakukan perseroan dalam akuisisi PT Bank Victoria Syariah mencapai Rp1,5 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa persyaratan administrasi dalam rangka pemisahan atau spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN itu telah terpenuhi, sebagaimana akta jual beli dan pengambilalihan saham yang dilakukan hari ini.
“Sehingga hari ini kita transaksikan nilainya kurang lebih Rp1,5 triliun, plus minus sedikit begitu, ya. Atau [setara] 1,4 sampai 1,5 kali buku,” katanya dalam konferensi pers di Menara 1 BTN, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2025).
Dengan demikian, lanjut Nixon, BTN memiliki kurang lebih 99% saham Bank Victoria Syariah yang menjadi cangkang dari bank umum syariah baru hasil spin-off nanti.
Sementara itu, sisanya atau nol koma sekian persen saham Bank Victoria Syariah saat ini masih dimiliki oleh Balai Harta Peninggalan Jakarta.
Nixon menjelaskan bahwa transaksi ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto pada pekan lalu, serta pemegang saham baik Kementerian BUMN maupun Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
“Tadi pagi kita terima surat dari Otoritas Jasa Keuangan mengenai persetujuan fit and proper test ya, kurang lebih uji kepatutan waktu untuk calon perusahaan pengendali. Perusahaan pengendali juga ada fit and proper-nya, bukan cuma pengurus,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nixon berujar bahwa proses berikutnya akan mencakup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik di lingkup Bank Victoria Syariah maupun BTN sendiri.
Pasalnya, BTN akan melepas aset UUS yang terbilang besar dengan perkiraan Rp65 triliun–Rp67 triliun menjelang spin-off rampung pada akhir tahun nanti.
“Sehingga bank umum syariah akan lahir satu lagi, bank BUKU [Kelompok Usaha Berdasarkan Modal Inti/KBMI] 2. Jadi, nanti negara ini punya satu bank BUKU 3 dan dua bank BUKU 2 untuk bank umum syariah,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa penyapihan UUS BTN menjadi bank umum syariah diharapkan dapat memperkuat struktur industri perbankan syariah menjadi semakin baik dan semakin kuat.
Menurut Dian, langkah manajemen BTN ini sejalan dengan OJK yang juga mendorong terjadinya konsolidasi lain di perbankan syariah, terutama melalui aksi korporasi berupa spin-off, merger, ataupun akuisisi.
“Diharapkan BTN Syariah dapat menjadi BUS dengan skala usaha yang diproyeksikan dapat tumbuh menjadi BUS besar yang bergerak di segmen pembiayaan perumahan,” jelas Dian baru-baru ini.