Kondisi Pasar Otomotif
Sementara itu, Sylvanus Gani, Chief of Financial Officer Adira Finance menjabarkan dalam periode Januari-Mei 2025, pembiayaan baru yang dicatatakan Adira Finance turut melambat sejalan melemahnya pasar otomotif.
"Adira menyalurkan pembiayaan Rp13,3 triliun selama lima bulan ini. Cukup besar terpengaruh penurunannya karena penurunan [penjualan] roda empat. Ini cukup signifikan menyebabkan penurunan pembiayaan," ujar Gani.
Sementara itu, nilai saldo piutang yang dikelola Adira sampai dengan kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp54 triliun. Angka ini juga terkoreksi tipis.
Jika menilik dari komposisi portofolio pembiayaan Adira, Gani merinci sebesar 30% pembiayaan saat ini pada roda empat, 45% pembiayaan roda dua, dan sebesar 25% pembiayaan non otomotif.
"Manfaat dari penggabungan [Adira dan Mandala] ini adalah diversifikasi portofolio. Adira mungkin akan membuat suatu komposisi segmen usaha lebih baik, tidak hanya besar di satu segmen saja," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Marketing dan Sales Mandala Finance Sandy Susanto mengatakan penurunan penjualan motor dalam lima bulan pertama 2025 memang menghambat laju pembiayaan kendaraan roda dua oleh perusahaan multifinance.
Namun, Mandala Finance tetap dapat menjaga pertumbuhan positif karena perusahaan telah melakukan strategi diversifikasi pembiayaan.
"Dengan adanya diversifikasi dari produk dan layanan yang ada di Mandala, so far sampai dengan Mei 2025 jika dibandingkan tahun lalu, Mandala Finance masih mencetak pertumbuhan positif single digit, dengan profit yang tumbuh 10% secara tahunan dibanding 2024," ujar Sandy.