Bisnis.com, JAKARTA-- Kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) diprediksi menurun pada tahun ini setelah mengalami tren kenaikan pada 2014.
Berdasarkan survei perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan tren penaikan NPL sepanjang tahun lalu. NPL pada kredit investasi meningkat sebesar 70 basis poin dari 1,9% pada November 2013 menjadi 2,6% pada periode yang sama tahun 2014.
Pada kredit modal kerja, NPL meningkat dari 2% pada November 2013 menjadi 2,6% pada bulan yang sama di tahun berikutnya. Sedangkan NPL kredit konsumsi, cenderung datar. Pada November 2013 dan 2014, NPL berada di posisi 1,5%.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan NPL pada 2014 mengalami tren peningkatan karena likuiditas ketat sehingga suku bunga kredit naik dan kondisi ekonomi makro memburuk sehingga pertumbuhan ekonomi melambat ke 5,1%.
"Selain itu, inflasi mencapai 8,36% sehingga mengurangi daya beli masyarakat," ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (13/1/2014).
Pada 2015 likuiditas masih ketat, namun perekonomian Indonesia diprediksi membaik seiring bertambahnya dana pemerintah senilai Rp250 triliun dari penghapusan subsidi energi sebagai stimulus fiskal.
Inflasi juga diprediksi menurun menjadi sekitar 5% karena tidak ada potensi kenaikan harga bahan bakar minyak secara signifikan.
"Bermodalkan perekonomian yang lebih baik, NPL saya prediksi bisa dipangkas pada tahun ini," kata Tony. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Pemerintah Buka Opsi Pailitkan TubanPetro