Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Premi Asuransi Kendaraan Bermotor Tumbuh 7,1%

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia memperkirakan premi lini usaha asuransi kendaraan bermotor masih memiliki prospek untuk tumbuh pada 2018.
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia memperkirakan premi lini usaha asuransi kendaraan bermotor masih memiliki prospek untuk tumbuh pada 2018.

Direktur Eksekutif AAUI Achmad Sudiyar Dalimunthe menyampaikan optimisme ini karena mempertimbangkan capaian premi kendaraan bermotor menunjukkan tren positif sepanjang 2017.

Hingga Desember 2017, jumlah premi dari lini bisnis kendaraan bermotor telah mencapai Rp17,5 triliun. Capaian ini tumbuh 7,1% dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp16,37 triliun.

Selain itu, pelaku industri otomotif masih mempersepsikan adanya pasar yang stabil, di mana AISI menaikkan target penjualan 300.000 unit atau 5,1% dari target 2017 sebesar 5,9 juta unit dan Gaikindo menetapkan target yang sama dengan tahun lalu sebesar 1,1 juta unit.

Lini usaha kendaraan bermotor diyakini dapat tumbuh lebih baik seiring prediksi pemerintah bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih tinggi pada 2018, serta peningkatkan konsumsi rumah tangga karena penyelenggaraan Pilkada dan Asian Games.

Achmad melanjutkan, jika pasar stabil dan tidak ada perbaikan signifikan maka diprediksi peningkatan premi akan sama dengan prediksi akhir 2017 sebesar 7,1% atau nilai premi Rp18,7 triliun.

Namun, jika seluruh asumsi positif dapat terpenuhi, maka diprediksi peningkatan premi dapat mencapai satu standar deviasi penuh dan menghasilkan pertumbuhan sebesar 10,7% atau nilai premi Rp19,42 triliun.

Adapun, deviasi rata-rata premi kendaraan bermotor selama kurun 2012-2016 yakni sekitar Rp1,8 triliun.

“Untuk asumsi positif dapat tumbuh double digit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper