Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Keuangan Kian Terbuka, Inovasi Perbankan Mutlak

Presiden Joko Widodo meminta industri perbankan agresif memanfaatkan peluang dan terus melakukan terobosan cerdas di tengah derasnya arus ketidakpastian perekonomian global.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kanan), Menkeu Sri Mulyani (kanan) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri) menyampaikan paparan dihadapan pimpinan bank umum di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kanan), Menkeu Sri Mulyani (kanan) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri) menyampaikan paparan dihadapan pimpinan bank umum di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta industri perbankan agresif memanfaatkan peluang dan terus melakukan terobosan cerdas di tengah derasnya arus ketidakpastian perekonomian global.

Dia mengemukakan perkembangan teknologi saat ini harus bisa dimanfaatkan untuk mendukung kinerja dan meningkatkan pelayanan perbankan kepada masyarakat. Tak hanya itu, perkembangan teknologi juga bisa diartikan sebagai bumerang jika industri perbankan tidak sigap dalam melakukan adaptasi.

“Orang sering berpikir dengan mempertahankan status quo, dia aman-aman saja. Sekali lagi itu hanya ilusi. Kalau kita tidak berubah, tidak mengikuti perubahan, kita akan mati pelan-pelan. Di jasa keuangan, dunia sepenuhnya terbuka. Orang bisa ambil kredit dan buka tabungan di mana saja,” katanya di Istana Negara, Kamis (15/3/2018).

Persaingan industri perbankan yang semakin ketat juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Untuk itu, inovasi diakuinya bukan lagi sebuah pilihan tetapi sudah menjadi keharusan untuk bersaing di era saat ini.

Jokowi mencontohkan lahirnya produk tabungan dari Alibaba yakni Yu'E Bao pada 2013 yang saat ini sudah melejit dengan produk tabungan yang memiliki jumlah rekening tabungan terbanyak di dunia senilai US$160 miliar.

Jumlah ini, bahkan mampu mengalahkan dana kelolaan pasar uang (money market fund) yang dikelola oleh JP Morgan sebesar US$150 miliar pada tahun lalu.

“Saat itu bank konvensional di China tenang-tenang saja. Apa itu, mereka berpikir kok aneh sebuah retailer online kok masuk produk tabungan. Dalam waktu hanya 4 tahun, Yu'E Bao melejit dan sekarang menjadi produk tabungan terbesar di dunia. Hati-hati dengan fenomena seperti ini,” tekannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper