Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kecukupan Modal BCA Syariah Turun, Ini Alasannya

Bisnis.com, JAKARTA PT Bank BCA Syariah memproyeksikan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bakal terus menyusut sejalan dengan ekspansi dalam penyaluran pembiayaan.
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah memproyeksikan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bakal terus menyusut sejalan dengan ekspansi dalam penyaluran pembiayaan.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, selama beberapa tahun terakhir CAR perseroan turun sekitar 6% - 7% setiap tahun. Hal ini menurutnya merupakan hal wajar mengingat pihaknya terus melakukan ekspansi penyaluran pembiayaan.

“Pemicunya karena ekspansi pembiayaan. Per akhir tahun kalu CAR kami turun 7,33% menjadi 29,39% dari 36,72% pada 2016,” tuturnya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018).

John menjelaskan bahwa BCA Syariah terus melakukan ekspansi pembiayan terutama untuk pembiayaan konsumer. Pasalnya, selama ini perseroan jauh lebih banyak menyalurkan pembiayaan produktif ketimbang konsumtif.

Oleh karena itu, pada tahun ini akan lebih dipacu distribusi pembiayaan konsumer, seperti KPR, KKB, dan investasi emas. Tapi BCA Syariah menyadari segmen konsumer ini persaingannya terbilang ketat karena bank-bank syariah lain juga saling berlomba memberikan gimik menarik untuk masyarakat.

“Nah kami juga akan mendorong ke konsumer itu termasuk untuk pembiayaan emas dan umroh. Kami bekerja sama dengan perusahaan yang sekarang sudah jadi debitur dan deposan kami, kami akan bidik karyawannya,” ucap John.

Selain CAR, BCA Syariah juga mengalami penurunan BOPO sebanyak 2% menjadi 87,2%. Hal ini, imbuhnya, terpengaruh dari kenaikan pendapatan operasional yang terpacu kinerja penyaluran pembiayaan. Di samping itu, biaya operasional naiknya tipis alias tak sampai dua digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper