Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Denpasar genjot dana murah 72%

DENPASAR: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar menggenjot hingga 72,30% komposisi dana murah pada kelolaan dana pihak ketiga hingga akhir periode 2011.Pemimpin wilayah BNI Denpasar Johnny Tampubolon mengatakan target dana kelolaan

DENPASAR: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar menggenjot hingga 72,30% komposisi dana murah pada kelolaan dana pihak ketiga hingga akhir periode 2011.Pemimpin wilayah BNI Denpasar Johnny Tampubolon mengatakan target dana kelolaan murah yang bersumber dari giro dan tabungan akan terus digenjot hingga akhir semester II/2011. Saat ini, tercatat komposisi dana murah sudah mencapai 71,70%."Pada tingginya porsi dana murah, perbankan negara akan dapat berupaya lebih untuk pembiayaan infrastruktur," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.Per Agustus 2011, porsi kelolaan dana pihak ketiga BNI wilayah Denpasar tercatat sebanyak Rp7,70 triliun dari target Rp8,25 triliun.Selain dapat memperlancar pembiayaan negara, tingginya porsi dana murah dipastikan perusahaan dapat menekan biaya. "Serta menaikkan bargain pada lending rate."Pada penyaluran kredit wilayahnya di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara, kata dia, tercatat sebesar Rp3,40 triliun atau 93,66% pada semester I/2011, kurang dari target semester yang mencapai Rp3,63 triliun.Pada laporan kinerja BNI Denpasar beberapa waktu lalu, kredit konsumsi menempati angka tertinggi dengan Rp1,36 triliun atau naik 40,64% dibanding periode yang sama 2010 dan diikuti oleh kredit usaha kecil seebesar Rp1,26 triliun yang naik 12,04% dibanding semester I/2010. Adapun pada pemenuhan kredit, perusahaan perbankan yang didirikan pada 1946 ini menyalurkan kredit menengah sebanyak Rp785 miliar.Namun secara keseluruhan, kredit yang disalurkan mengalami kenaikan sebanyak 22,87% dibanding periode semester I/2010 yang hanya menyalurkan kredit sebanyak Rp2,77 triliun. "Pada semester II/2011 perseroan akan menggenjot kredit di sektor usaha kecil dan menengah/UKM dengan maksial plafon Rp100 miliar," kata Johnny. (21/tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Ashari Purwo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper