JAKARTA: Bank Mandiri mengharapkan rasio pembayaran dividen untuk laba bersih 2011 turun menjadi 20%, agar rasio kecukupan modal perseroan tidak tergerus. Pada tahun lalu, Bank Mandiri membayar dividen sebesar 35% dari laba bersih.Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan penurunan rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) dibutuhkan agar rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan tetap optimal dalam mendukung ekspansi kredit.“Kami berharap CAR pada tahun ini tetap optimal dengan dividen payout ratio yang menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami harapkan dividen payout ratio di kisaran 20%--25%,” ujarnya hari ini, Rabu 11 Januari 2012.Salah satu komponen dari rasio kecukupan modal dari bank adalah laba tahun berjalan. Oleh karena itu, pembayaran dividen kepada pemegang saham dalam jumlah yang besar kerap menurunkan rasio modal dari bank.Sebaliknya laba yang tidak dibayarkan sebagai dividen bisa digunakan oleh bank untuk peningkatan modal melalui laba ditahan ataupun cadangan modal.Saat ini CAR Bank Mandiri masih berada di kisaran 15%--16%, jauh di atas kewajiban dari Bank Indonesia, yakni 8%. Namun, dengan ekspansi kredit sebesar 22%-25% setiap tahun, CAR Bank Mandiri mungkin tergerus sehingga membutuhkan suntikan modal.“Kalau kredit terus tumbuh 22%--25%, maka CAR kami bisa turun dan suatu saat akan mencapai 11%--12%. Namun kalau pembayaran dividen diturunkan kami perkirakan CAR tidak akan tergerus cepat sehingga tidak membutuhkan tambahan modal dari pemegang saham," ujarnya.Pada tahun lalu Bank Mandiri membayar dividen sebesar 35% dari laba bersih senilai Rp9,2 triliun. Dividen tersebut dibayarkan kepada para pemegang saham, termasuk pemerintah sebagai pemegang saham terbesar dengan porsi 60%.Keputusan rasio pembayaran dividen merupakan keputusan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Namun dengan porsi saham mayoritas, Pemerintah bisa menentukan rasio dividen dari Bank Mandiri.Zulkifli mengaku belum bisa menyampaikan berapa besar laba bersih perseroan pada 2011. Namun dia berharap peningkatan laba bersih pada triwulan terakhir, 2011 sejalan dengan triwulan sebelumnya.Hingga triwulan III/2011, bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini membukukan laba bersih sebesar Rp9,2 triliun, meningkat 43,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
