Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NERACA PEMBAYARAN: Defisit transaksi berjalan diprediksi meningkat

JAKARTA: Defisit transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Indonesia diprediksi akan mengalami tren peningkatan dalam beberapa tahun ke depan, yang dipicu oleh makin tingginya impor.

JAKARTA: Defisit transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Indonesia diprediksi akan mengalami tren peningkatan dalam beberapa tahun ke depan, yang dipicu oleh makin tingginya impor.

 

Mirza Adityaswara, Ekonom Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia( ISEI) mengatakan pemerintah perlu mewaspadai defisit transaksi berjalan (current account) yang terjadi pada kuartal IV 2011, yang berpotensi akan terus meningkat pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

 

“Tahun ini defisit current account mungkin sekitar 0,2%-0,5% dari PDB [Pendapatan Domestik Bruto]. Namun kalau impor terus tinggi dibandingkan dengan ekspor maka pada 2013 defisit akan mencapai 1,5% dari PDB dan 2014 menjadi 2% dari PDB. Batasnya adalah 3% dari PDB,” ujarnya, siang ini.

 

Menurutnya, potensi kenaikan itu akan memaksa Bank Indonesia untuk menaikan  suku bunga guna menurunkan defisit. Hal itu dilakukan demi menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengendalikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

 

“Peringkat utang itu dipengaruhi oleh karena manajemen NPI dan perbankan yang prudent. Sehingga kalau kita melanggar NPI yang prudent maka akan berpengaruh terhadap peringkat surat utang Indonesia,” tuturnya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper