Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAMBAH MODAL: Bank Kesejahteraan butuh injeksi Rp80 miliar

JAKARTA: PT Bank Kesejahteraan Ekonomi mengharapkan tambahan modal sebesar Rp80 miliar dari para pemegang saham pada tahun ini, guna mendongkrak rasio kecukupan modal yang tergerus akibat ekspansi kredit.Yunianto Budi Sudarmodjo, Direktur Utama Bank

JAKARTA: PT Bank Kesejahteraan Ekonomi mengharapkan tambahan modal sebesar Rp80 miliar dari para pemegang saham pada tahun ini, guna mendongkrak rasio kecukupan modal yang tergerus akibat ekspansi kredit.Yunianto Budi Sudarmodjo, Direktur Utama Bank Kesejahteraan mengatakan perseroan akan bertemu dengan para pemegang saham pekan depan untuk membahas kesediaan penambahan modal dalam mendukung ekspansi bisnis dan meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 12%.“Dengan target ekspansi kredit sebesar Rp2,4 triliun pada tahun ini serta kebutuhan untuk menambah CAR menjadi 12% kami membutuhkan sekitar Rp80 miliar,” ujarnya seusai seremoni ulang tahun Bank Kesejahteraan ke 20, hari ini 27 Februari 2012.Dia menjelaskan setiap ekspansi kredit dengan aktiva tertimbang menurut risiko Rp120 miliar, maka akan menurunkan CAR sebesar 1%. Perseroan membutuhkan sekitar Rp19 miliar untuk penambahan CAR sebesar 1%.Pada akhir 2011, bank yang dikendalikan oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPR) ini, memiliki CAR pada level 10,87% turun 105 basis points dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Penurunan CAR dipengaruhi oleh ekspansi kredit perseroan sebesar 19,19% selama 2011, menjadi Rp1,92 triliun dari sebelumnya Rp1,61 triliun. Adapun dana pihak ketiga yang dikelola oleh perseroan sebesar Rp2,15 triliun dari sebelumnya Rp1,7 triliun.Berdasarkan laporan keuangan perseroan 2011, pemegang saham mayoritas adalah IKPRI dengan porsi 61,74% dan selanjutnya PT Recapital Advisors sebesar 19,08%. PT Taspen memiliki saham sebesar 9,44% dan Dana Pensiun (Dapen) Pertamina 5,53%.Adapun sisanya dimiliki oleh Dapen PT Asuransi Jasa Indonesia 1,59%, Dapen PT Asuransi Jasa Raharja 1,62%, dan Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi 1%.Namun, saat ini telah terjadi pergeseran kepemilikan saham, karena Dapen Pertamina telah melepas seluruh kepemilikan. Adapun saham yang dimiliki oleh Recapital telah meningkat menjadi 24%.Yunianto menambahkan perseroan juga sedang mengkaji untuk melaksanakan pelepasan saham perdana (initial public offering) dengan target melepas 30% saham ke publik. Hal tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu isu yang dibahas di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pekan lalu.Dia mengaku belum mengetahui berapa target dana dari IPO tersebut karena masih terus dihitung. Namun, menurut dia, ada kemungkinan IPO tersebut akan digelar pada tahun depan. “IPO tersebut masih wacana dan konteks sedang dipelajari,” ujarnya.Dalam RUPS Tahunan tersebut, para pemegang saham juga telah menyetujui porsi pembayaran dividen tunai  yaitu sebesar 40% dari total laba bersih. Sebesar 10% diperuntukan bagi cadangan modal dan sisanya merupakan dividen dalam bentuk saham.Hingga akhir 2011, bank yang berdiri pada 27 Februari 1992 ini membukukan laba bersih sebesar Rp44,03 miliar, meningkat sebesar 26,81% dari sebelumnya Rp34,72 triliun. Bank yang didirikan oleh mantan Ketua Umum IKPRI Soemitro Djojohadikusumo ini mencatatkan aset Rp2,55 triliun. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper