Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BANK: Januari, Kredit industri BPR naik 21%

JAKARTA: Industri bank perkreditan rakyat tidak mengalami penurunan portofolio bisnis pada awal tahun, yang kerap dialami secara musiman oleh bank umum.Jumlah kredit yang disalurkan dan dana masyarakat yang dihimpun oleh 1.663 bank perkreditan rakyat

JAKARTA: Industri bank perkreditan rakyat tidak mengalami penurunan portofolio bisnis pada awal tahun, yang kerap dialami secara musiman oleh bank umum.Jumlah kredit yang disalurkan dan dana masyarakat yang dihimpun oleh 1.663 bank perkreditan rakyat (BPR) pada Januari 2012 tetap meningkat dibandingkan dengan outstanding akhir 2011.Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh industri BPR meningkat sebesar Rp325 miliar selama Januari 2012.  Kinerja tersebut menaikan outstanding kredit BPR menjadi Rp41,42 triliun, dibandingkan dengan Desember 2011 yang tercatat Rp41,09 triliun.Bila dihitung dari periode yang sama tahun sebelumnya, kredit industri BPR tumbuh 21,25% dibandingkan dengan Januari 2011 yang tercatat Rp34,16 triliun.Hal serupa juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat Rp693 miliar selama Januari 2012, menjadi Rp32,01 triliun dari sebelumnya Rp31,31 trilun.Pertumbuhan terjadi serentak pada produk tabungan dan deposito yang masing-masing mencatatkan besaran portofolio Rp10,05 triliun dan Rp21,98 triliun. Sedikit ekses likuiditas ditempatkan oleh BPR pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan jumlah Rp31,36 juta.Kinerja tersebut menunjukan BPR tidak terkena faktor musiman berbentuk penurunan portofolio kredit maupun DPK yang kerap dialami oleh bank umum.Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), menjelaskan karakteristik bisnis BPR memang tidak mengenal faktor musiman karena dilandasi atas segmen nasabah usaha mikro, kecil, dan  menengah yang memerlukan layanan cepat apabila membutuhkan kredit.“Ketika awal Januari sudah masuk permohonan kredit, maka itu harus cepat diproses. Melayani pengusaha UMKM itu tidak bisa ditunda-tunda,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Rabu 29 Februari 2012.Hal tersebut, berbeda dengan nasabah korporasi dan komersial, salah satu segmen nasabah bank umum, yang membutuhkan perencanaan matang bila mengajukan kredit.Pada awal tahun, nasabah korporasi biasanya masih menyelesaikan perencanaan bisnis selama setahun, sehingga belum aktif mengajukan kredit. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper