Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUKU BUNGA PENJAMINAN: Penurunan LPS Rate tak akan picu perpindahan dana

JAKARTA: Penurunan suku bunga penjaminan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan diyakini tidak akan memicu perpindahan dana yang signifikan dari perbankan ke instrument investasi lainnya.

JAKARTA: Penurunan suku bunga penjaminan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan diyakini tidak akan memicu perpindahan dana yang signifikan dari perbankan ke instrument investasi lainnya.

 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D.Hadad memperkirakan likuiditas perbankan masih cukup untuk mendanai ekspansi kredit selama tahun ini kendati terjadi penurunan suku bunga simpanan.

 

“Sampai hari ini likuiditas bank masih cukup baik. Kami kira likuiditas mencukupi, paling tidak bisa mendukung kredit kita,” katanya, hari ini.

 

Dia optimistis penurunan suku bunga simpanan yang terjadi pasca-penurunan LPS Rate tidak akan mendorong nasabah untuk memindahkan dana ke instrumen di luar perbankan. Hal tersebut disebabkan karena imbal hasil pada instrumen lain juga mengalami penurunan.

 

Return investasi yang lain akan sama karena itu sudah kita pertimbangkan dan mudah-mudahan tidak terjadi perpindahan dana,” katanya.

 

Pada pekan lalu, LPS kembali membuat kebijakan pemangkasan suku bunga wajar penjaminan sebesar 50 basis poin (bps) untuk simpanan berdonominasi rupiah menjadi 5,5%. Hal itu menyebabkan suku bunga penjaminan berada di bawah BI Rate yang saat ini sebesar 5,75%. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper