Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PERBANKAN: Butuh kajian tepat soal aspek kepemilikan

JAKARTA: Aturan pembatasan maksimum kepemilikan bank harus memperhitungkan kesiapan dari para investor dalam negeri, karena ada potensu menyebabkan bank lokal jatuh ke tangan asing apabila dipaksa melakukan divestasi.Sigit Pramono, Ketua Perhimpunan

JAKARTA: Aturan pembatasan maksimum kepemilikan bank harus memperhitungkan kesiapan dari para investor dalam negeri, karena ada potensu menyebabkan bank lokal jatuh ke tangan asing apabila dipaksa melakukan divestasi.Sigit Pramono, Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), mengatakan Bank Indonesia harus mengkaji secara matang tentang rencana penerbitan aturan pembatasan maksimum kepemilikan bank, dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan (stake holder)."Ketentuan tersebut harus dikaji secara cermat dan simulasi yang tepat. Jangan aturan dikeluarkan tergesa-gesa hanya juga mengenapi janji yang telah diucapkan sebelumnya," ujarnya hari ini, Selasa 15 Mei 2012.Dia menilai ada ancaman kepemilikan bank nasional berpindah ke investor asing apabila aturan tersebut tidak memperhitungkan kesiapan pengusaha lokal."Kalau benar aturan itu diterbitkan maka sejumlah bank harus melepas sebagian sahamnya. Pertanyaannya siap tidak pembelinya. Kalau kita tidak siap maka akan jatuh ke investor asing yang mampu, karena proses divestasi ini membutuhkan dana puluhan triliun," ujarnya.Bank sentral saat ini sedang merampungkan aturan mengenai pembatasan kepemilikan maksimum bank dan dijanjikan akan terbit pada Juni mendatang.Wacana yang berkembang, nantinya sejumlah investor bank yang memiliki porsi saham di luar ketentuan, akan dipaksa melakukan divestasi. (ra)

 

 

BACA JUGA:

>> MARKET CLOSING—IHSG Turun Tipis 7,42 Poin

>>Jakarta Composite Index Slips 1.02% To 4,013.27

>>REKAP MARKET: Inilah Risalah Berita Market

>> Duh! Konser Lady Gaga dilarang polisi

10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper