Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INDONESIA didesak bentuk instumen hedging

JAKARTA: Bank Indonesia didesak untuk segera mengembangkan instrumen lindung nilai, demi mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah yang terjadi pada Non Delivery Forward di Singapura.Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan

JAKARTA: Bank Indonesia didesak untuk segera mengembangkan instrumen lindung nilai, demi mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah yang terjadi pada Non Delivery Forward di Singapura.Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terjadi karena pergerakan harga pada Non Delivery Forward (NDF), di Singapura.

Sebenarnya, harga Dolar AS di pasar spot dalam negeri belum setinggi NDF. "Namun di market forward harganya sudah tinggi, sehingga pasar spot juga mengikuti harga tersebut," ujarnya, Rabu 23 Mei 2012.Destry mengatakan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah NDF di luar negeri bisa diminimalisasi apabila bank sentral membuat instumen hedging di dalam negeri. Instumen itu sangat yang dibutuhkan oleh ekspotir, importir serta investor pasar modal."Kami pikir BI harus membuat market forward yang bisa berkembang, Ini diperlukan sebagai instrumen hedging sejumlah investor. Kalau tidak ada hedging di dalam negeri dia akan cari keluar, seperti NDF di Singapura."Menurut dia, momentum pembentukan bursa berjangka valas cukup tepat seiring dengan peningkatan likuiditas Dolar pasca bank sentral mengeluarkan kebijakan repatriasi devisa hasil ekpor dan pinjaman luar negeri.Bank Sentral sebelumnya memang telah mewacanakan untuk mengembangkan intrurumen lindung nilai jangka panjang guna mendukung kestabilan nilai tukar rupiah di dalam negeri. Namun hingga saat ini instrumen tersebut juga belum dibentuk. (ra)

 

 

SITE MAP:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper