BISNIS.COM, JAKARTA-Lembaga analis KATADATA mengusulkan perlunya terobosan berupa insentif guna menembus kebuntuan penjualan Bank Mutiara sejak 5 tahun terakhir.
Analis Finansial dan Founder KATADATa, Lin Che Wei, mengatakan ada beberapa skema terobosan penjualan Bank Mutiara terutama untuk memenuhi nilai Rp6,7 Triliun sesuai dengan aturan.
"Hingga tahun ke-5, Lembaga Penjaminan Simpanan masih sulit menjaring investor serius dengan harga penawaran Rp6,7 triliun. Syarat calon investor yang ditetapkan juga terhitung berat," katanya, hari ini (6/3).
KATADATA merekomendasikan terobosan yakni adanya insentif berupa pembayaran cicilan secara bertahap bagi investor. Pemenang tender adalah investor yang menawarkan skema pembayaran paling optimal.
"Buka penawaran seluas-luasnya. Setelah itu, siapa yang bisa memberikan harga pembelian tertinggi dan skema pembayaran bertahap paling optimal menjadi pemenang tender," katanya.
Skema terobosan kedua ialah akuisisi oleh bank badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan bank pesaing di kawasan regional. Selain itu bisa juga mulai mengkaji keringanan cara pembayaran dengan menggunakan obligasi rekap.
Lin mengatakan pemerintah dinilai tidak layak mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan Bank Mutiara senilai Rp6,7 triliun.(18/yus)