BISNIS.COM, JAKARTA--Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Asuransi Jiwa Tugu Mandiri mengincar pertumbuhan dana kelolaan 20% pada tahun ini dari perolehan per Desember 2012 yang mencapai Rp717 miliar (unaudited).
Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Tugu Mandiri Daneth Fitrianto mengatakan hasil investasi dana kelolaan itu sebesar 14%.
“Secara overall, performa kita cukup bagus. Pertumbuhan dana kelolaan sebelumnya di atas 10%,” kata Daneth kepada Bisnis, Senin (25/3/2013).
Daneth mengatakan keluarnya izin pengelolaan pesangon oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada tahun lalu diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan aset kelolaan tahun ini.
Sebelumnya, DPLK Tugu Mandiri hanya mengelola jaminan pensiun.
Menurutnya, komposisi investasi tahun ini tidak akan banyak berbeda dibandingkan tahun lalu.
Porsi terbesar terdapat pada pendapatan tetap sebesar 55%, saham 13,5% dan sisanya deposito serta obligasi bertenor kurang dari setahun.
“Pilihan investasi itu dari peserta. Komposisinya memang cenderung konservatif,” kata Daneth.
Menurutnya, peserta DPLK Tugu Mandiri banyak yang memilih investasi di pendapatan tetap yang dianggap moderat.
“Mengenai target yield tahun ini, kami belum bisa beri angka fix. Tapi kalau bisa di atas benchmark, misalnya, hasil saham di atas indeks,” kata Daneth.
Menurutnya, DPLK Tugu Mandiri secara rutin memberikan edukasi pilihan, profil serta risiko investasi.
DPLK Tugu Mandiri mengarahkan peserta biasanya ke pendapatan tetap.
“Kalau saham, tahu sendiri kan fluktuasinya seperti apa, tetapi harus tetap ada porsinya,” katanya.
Saat ini DPLK Tugu Mandiri menangani pengelolaan pensiun dari 100 perusahaan yang tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
Porsi kepesertaan terbesar di Pulau Jawa mencapai 90%. Menurutnya, sebagian dari perusahaan peserta DPLK Tugu Mandiri merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang.