BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Jamsostek menargetkan perolehan laba sebesar Rp2,2 triliun pada 2013, meningkat dari realisasi laba pada 2012 yang mencapai Rp2,1 triliun.
Direktur Keuangan Jamsostek Herdy Trisanto mengatakan target tersebut akan dicapai dengan meningkatkan imbal hasil investasi yang merupakan kontributor utama laba perseroan.
“Perolehan laba ditopang oleh hasil investasi, produksi, serta efisiensi biaya operasional,” ujarnya, Senin (1/4/2013).
Dalam laporan keuangan Jamsostek yang dipublikasikan di website, pendapatan iuran dari peserta Jamsostek pada 2012 mencapai Rp1,24 triliun, meningkat sekitar 52% dari pendapatan iuran pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp813 miliar.
Adapun, hasil investasi di luar investasi nasabah program Jaminan Hari Tua (non-JHT) mencapai Rp1,82 triliun, meningkat dari pendapatan investasi pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun.
Peningkatan hasil investasi ini, kata Herdy, terjadi karena tingkat suku bunga pada instrumen deposito dan obligasi masih cenderung stabil pada periode tahun lalu. Selain itu, kinerja pasar modal juga cukup bagus sehingga perseroan dapat membukukan imbal hasil investasi yang cukup tinggi.
Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi menolak menyebutkan secara detail mengenai target perolehan imbal hasil investasi pada tahun ini.
“Target imbal hasil investasi dana kelolaan di atas dua digit,” katanya.
Jeffry mengatakan portofolio terbesar alokasi investasi Jamsostek masih akan didominasi obligasi yakni sebesar 44%-46% dari total dana investasi yang hingga Februari 2013 telah mencapai sekitar Rp138 triliun.
Adapun, posisi kedua ditempati deposito dengan proporsi 28%-30% dari total dana investasi, disusul saham dengan 20%-22%, serta reksadana sebesar 7%-9%.