BISNIS.COM,JAKARTA--PT Bank Permata Tbk menyisihkan 24,37% atau setara dengan Rp333,4 miliar perolehan laba bersih sepanjang 2012 sebagai dana cadangan sekaligus untuk memperkuat struktur permodalan perseroan tahun ini.
Wakil Direktur Utama Bank Permata Herwidayatmo mengatakan laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2012 mencapai Rp1,37 triliun, tumbuh sekitar 18% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2011.
“Kami usulkan kepada pemegang saham supaya tidak bagi deviden dan ternyata pemegang saham setuju. Kalaupun harus bagi deviden, kami nilai tanggung karena karena kami saldo laba kami baru positif dalam 2 tahun terakhir,” ujarnya usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hari ini, Selasa (23/4/2013).
Selain itu, dia menegaskan bisnis perbankan membutuhkan modal yang cukup kuat agar mampu tetap mampu bersaing dengan pemain industri lainnya.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menetapkan besaran modal inti bank sebagai salah satu indikator untuk melakukan kegiatan ekspansi perbankan.
“Kami harus terus memupuk saldo laba maupun laba yang ditahan untuk perseroan sehingga memiliki modal yang cukup kuat,” jelasnya.
Sejak periode 2002—2010, lanjutnya Bank Permata masih mencatat saldo negatif dalam neraca keuangannya. “Saldo negatif baru hilang pada 2011. Jadi memang kebutuhan modal kami masih cukup besar karena bisnis bank butuh modal kuat,” tuturnya. (sas)