BISNIS.COM, JAKARTA--Pasar reasuransi di Indonesia dilirik oleh investor asing, yang dikabarkan berminat mendirikan sebuah perusahaan reasuransi.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan kondisi rasio klaim yang relatif rendah memang berpotensi menarik perusahaan reasuransi asing untuk mencoba masuk ke pasar Indonesia.
Terkait hal ini, Julian meminta keberpihakan regulator terhadap industri reasuransi di tanah air.
Menurut Julian, OJK sebaiknya segera mengambil langkah untuk merealisasikan pembentukan perusahaan reasuransi nasional untuk mempersempit defisit neraca perdagangan industri asuransi.
Dalam hal ini, OJK perlu berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan DPR.
"Kementerian Keuangan karena berkaitan dengan defisit neraca, Kementerian BUMN jika perusahaan itu nanti akan dibentuk menjadi BUMN, dan DPR jika nanti ada skema penyertaan modal negara," katanya kepada Bisnis, Senin (29/4/2013).
Selain mengkoordinasikan seluruh stake holder, OJK juga masih harus membereskan sejumlah hal yang masih mengganjal dalam rencana pembentukan reasuransi nasional tersebut, salah satu di antaranya adalah terkait permodalan.
Julian mengatakan dibutuhkan setidaknya Rp5 triliun untuk membentuk sebuah perusahaan reasuransi nasional yang cukup mumpuni untuk mengurangi defisit neraca.
Masalah tersebut, lanjutnya, dapat disiasati dengan meminta seluruh perusahaan asuransi menyetorkan modal.
"Penyertaan modal ini juga untuk memberikan rasa sense of belonging sehingga perusahaan asuransi akan mengalihkan profil risiko yang baik kepada perusahaan reasuransi nasional tersebut," katanya.
BISNIS REASURANSI: Rasio Klaim Rendah, Pasar Nasional Dilirik Asing
BISNIS.COM, JAKARTA--Pasar reasuransi di Indonesia dilirik oleh investor asing, yang dikabarkan berminat mendirikan sebuah perusahaan reasuransi.Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan kondisi rasio klaim yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Farodilah Muqoddam
Editor : Yoseph Pencawan - nonaktif
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
![Bank dan Modal Ventura Semakin Ketat, Pendanaan Startup Sekarat?](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2025/02/15/1839740/rupiah_1_1725540591.jpg?w=400&h=267)
1 hari yang lalu
Bank dan Modal Ventura Semakin Ketat, Pendanaan Startup Sekarat?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
![Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper](https://cdn.bisnis.com/bisnis-web/assets/images/QR-bisnis-indonesia.jpg?id=8ab86a2c2907829efb031a93eac7742c)