Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada agar tidak terperdaya oleh segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan bank sentral.
“Dengan adanya modus penipuan yang mengatasnamakan BI atau pegawai BI, maupun menggunakan identitas BI, melalui media, telepon, surat, SMS, email, BBM, dan media komunikasi lainnya, maka masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dan waspada agar tidak terperdaya oleh segala bentuk penipuan,” ujar siaran pers, Senin (22/7/2013)
Modus penipuan yang sering digunakan ada lima jenis, yakni terpilih sebagai pemenang dalam undian berhadiah, permintaan sponsorship dalam bentuk pemasangan iklan/uang/materi lainnya, dan permintaan dana/komisi/fee terkait dengan pencairan bantuan dari Bank Indonesia.
Selanjutnya, adalah permintaan menghadiri seminar/lokakarya/undangan lainnya dengan menarik dana partisipasi dan permintaan data/informasi nasabah seperti nomor rekening bank, nama, dan spesimen tandatangan nasabah.
Sehubungan dengan hal tersebut dapat BI menyatakan bahwa hal tersebut adalah tidak benar dan merupakan tindakan penipuan dan penyalahgunaan nama BI oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk keuntungan dan kepentingan pribadinya.
Bank sentral menegaskan tidak pernah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut baik secara langsung maupun bekerja sama dengan pihak lainnya. BI juga tidak bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan berkaitan dengan hal tersebut.
Bank sentral meminta kepada masyarakat untuk melakukan konfirmasi ulang atas segala permintaan tersebut guna menghindari resiko atas hal-hal yang tidak diinginkan.
Berdasarkan catatan Bisnis, bukan kali ini saja bank sentral memberikan himbauan kepada masyarakat atas ancaman penipuan. Beberapa kali, bank sentral memberikan himbauan serupa karena beberapa nama pejabat BI pernah dicatut penipu.