Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia dan Kementerian Pertanian secara resmi meluncurkan skema asuransi ternak sapi yang telah diuji coba selama setahun, guna meningkatkan produktivitas pangan.
Peluncuran asuransi tersebut ditandai dengan penyerahan polis kepada 10 peternak sapi anggota Koperasi Warga Mulya, Sleman dan anggota Asosiasi Peternak Sapi Boyolali di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2013.
Program ini merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara kedua lembaga sejak 2011, yang bertujuan mendorong peningkatan akses kepada sumber-sumber pembiayaan untuk usaha di sektor pertanian.
Karakteristik usaha sektor pertanian, khususnya subsektor budidaya dan pembibitan sapi dianggap berisiko tinggi karena bersifat biologis yang rentan terhadap serangan penyakit dan kematian, sehingga dapat menyebabkan kerugian.
"Program ini memberikan jaminan kepada para peternak bila ada musibah. Sudah selayaknya usaha peternakan ini mendapat perhatian khusus untuk meminimalisir risiko melalui manajemen risiko dalam bentuk asuransi," ujar Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Rabu (23/10/2013),
Dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan, bank sentral juga telah menetapkan daging sapi sebagai salah satu prioritas klaster ketahanan pangan mengingat kontribusinya yang cukup besar terhadap inflasi di berbagai daerah dan juga merupakan komoditas utama penyumbang impor.
Asuransi ternak sapi memberikan jaminan penggantian kepada pemilik jika ternak sapi mengalami risiko kematian karena penyakit, kecelakaan, dan melahirkan maupun risiko kehilangan atau lainnya sebagaimana diatur di dalam polis.
Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian baik bagi peternak maupun perbankan.