Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tembus Rp12.000/US$, Ini Pendapat Gubernur BI

Bank Indonesia meyakini nilai tukar rupiah yang menembus Rp12.000 per dolar Amerika Serikat sejak akhir pekan lalu terbilang aman karena masih mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meyakini nilai tukar rupiah yang menembus Rp12.000 per dolar Amerika Serikat sejak akhir pekan lalu terbilang aman karena masih mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia.

“Kondisi yang ada adalah kondisi yg mencerminkan dunia. Coba lihat kondisi dunia, semua hari ini merah dan ini berdampak ke seluruh dunia,” kata Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo seusai rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin (16/12/2013) malam.

Kurs mata uang regional Asia Pasifik kemarin menunjukkan pergerakan yang beragam terhadap greenback. Dolar Australia melemah 0,19%, dolar Singapura 0,07%, yuan China 0,01% dan ringgit Malaysia 0,1%. Namun, yen Jepang menguat 0,27%, diikuti won Korea 0,1% dan rupee India 0,11%.

Kurs tengah BI dipatok Rp12.105 per dolar AS pada transaksi Senin (16/12/2013), melemah dibandingkan dengan penutupan pekan lalu Rp12.081.

Sementara itu menurut Bloomberg Dollar Index, rupiah terapresiasi 0,01% menjadi Rp12.105 per dolar AS setelah melemah tajam ke level Rp12.106 akhir pekan lalu.

Adapun pagi ini, Selasa (17/12/2013), nilai tukar rupiah atas dolar AS dibuka di level Rp12.115 per dolar AS atau melemah 0,08%, menurut data Bloomberg Dollar Index.

Agus mengimbau agar pasar tetap tenang karena bank sentral terus berupaya menjaga stabilitas keuangan dengan melakukan intervensi secara terukur agar cadangan devisa tetap di level aman.

“Saudara-saudara mengikuti kan bahwa cadangan devisa kita masih US$97 miliar. Jadi walaupun kami aktif (intervensi), kami tetap masih bisa jaga cadangan devisa kurang lebih sama dengan bulan sebelumnya walaupun situasi sangat bergejolak,” ujarnya.

Menanggapi proyeksi beberapa analis yang menyebutkan rupiah akan melanjutkan pelemahan ketika menembus titik kritis Rp12.150 per dolar AS, Agus mengatakan hal itu hanyalah spekulasi.

“Tidak, itu spekulasi. Semua analis termasuk BI punya support dan resistence level. Setiap institusi punya analisisnya sendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper