Bisnis.com, JAKARTA- Perum Jamkrindo berminat untuk melakukan investasi penyertaan langsung di perusahaan reasuransi hasil merger sejumlah BUMN pada tahun depan.
Ignatius Rusdonobanu, Direktur Keuangan Jamkrindo, mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pemegang saham yakni Kementerian BUMN terkait keikutsertaan ini. “Kita ingin ikut,” tegasnya, Senin (23/12).
Sebagai gambaran, pemerintah berencana menggabungkan perusahaan seperti PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia dan PT Tugu Reasuransi Indonesia serta PT Asuransi Ekspor Indonesia menjadi BUMN reasuransi skala besar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menyatakan pembentukan perusahaan reasuransi raksasa itu diharapkan dapat rampung pada akhir tahun ini. Namun, hingga kini, perusahaan reasuransi besar itu belum terbentuk.
Rusdonobanu mengatakan pihaknya siap menyiapkan dana sebesar 10% dari jumlah modal perusahaan reasuransi raksasa itu. “Kami minati penyertaan langsung supaya perusahaan kami bisa berkembang,” katanya.
Kendati berminat, PMK No.99/2011 tentang Perubahan Atas PMK No.222/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit belum mengijinkan Jamkrindo untuk investasi penyertaan langsung di luar perusahaan penjamin ulang.
Dalam Rancangan Peraturan OJK tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjaminan yang kini tengah dibahas regulator, perusahaan penjaminan juga hanya diperkenankan investasi penyertaan langsung di lembaga penjaminan maksimal 10% dari jumlah investasi.
Sebelum peraturan itu disahkan, pihak Jamkrindo berharap regulator tidak membatasi perusahaan penjaminan dalam hal investasi penyertaan langsung tersebut. “Investasi kami harus menyebar,” kata Rusdonobanu.