Bisnis.com, DENPASAR - PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur mengincar tambahan modal sekitar Rp100 miliar pada tahun ini dalam rangka memenuhi ketentuan bank umum kelompok usaha II yang memiliki izin lebih luas.
Daniel Tagu Dedo, Direktur Utama Bank NTT mengatakan tambahan modal itu diharapkan berasal dari Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang.
“Pemprov membuat Peraturan Daerah sebagai dasar mengucurkan modal Bank NTT Rp50 miliar setiap tahun. Sisanya dari Pemkot Kupang sehingga total tambahan pada tahun ini mencapai hampir Rp100 miliar,” ujarnya kepada kepada Bisnis.
Suntikan modal tersebut akan meningkatkan modal inti Bank NTT menembus Rp1,08 triliun pada akhir tahun ini, meningkat dari capaian tahun lalu sebesar Rp981 miliar. Adapun modal disetor perseroan tercatat Rp628 miliar pada akhir 2013.
Dengan tambahan tersebut maka perseroan akan naik kelas dari bank umum kelompok usaha (BUKU) I menjadi BUKU II. Perseroan akan memiliki izin usaha lebih luas termasuk bisa mengembangkan intermediasi berdenominasi valuta asing.
Daniel menjelaskan suntikan modal dibutuhkan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) yang dibutuhkan dalam menunjang ekspansi kredit perseroan terutama di sektor infrastruktur.
Bank yang berdiri pada 1961 ini telah menerbitkan obligasi perdana senilai Rp500 pada 2011 lalu yang terdiri atas empat seri dengan tenor 1-7 tahun. Sebagian obligasi bernilai Rp105 miliar akan jatuh tempo pada 8 Juli 2014.