Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia sedang mempersiapkan kredit rating (pemeringkat) untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) guna menggenjot penyaluran kredit sekaligus menekan risiko kredit bermasalah dalam penyaluran kredit.
Direktur Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI Yunita Resmi Sari mengungkapkan pemeringkat tersebut diperlukan agar kalangan UMKM Indonesia akan memiliki standar.
“Kalau rating yang dimiliki UMKM bagus, maka bank bisa memberikan bunga kredit yang rendah pada UMKM,” ungkapnya, Sabtu (22/2/2014).
Tahun lalu, BI sudah mengadakan proyek percontohan dengan empat pemeringkat, di antaranya adalah Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Hingga kini, Yunita mengungkapkan sudah ada 58 UMKM yang akan menjadi calon debitur bank-bank "plat merah" yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan PT Bank Mandiri Tbk..
Lanjutnya, hasil pemeringkat UMKM tersebut akan dipublikasikan BI, lalu bank juga akan memberikan rate pada UMKM sesuai dengan hasil pemeringkat.
Namun, sebelum bank menyalurkan kredit, dia mengatakan bank diperbolehkan untuk memberikan rating. Sejauh pengamatan BI, rate yang diberikan pemeringkat efek tersebut sesuai dengan yang diperiksa oleh bank.
Di sisi lain, untuk menjangkau daerah, pemeringkat UMKM tersebut juga bekerja sama dengan bank pembangunan daerah (BPD) dalam cakupan penentuan potensi di sektor riil.
Yunita menegaskan kepada industri perbankan agar tak cemburu, bila kelak bank-bank asing tertarik menyalurkan kredit UMKM, di tengah kurangnya antusias bank-bank domestik untuk menggenjot pertumbuhan UMKM.
"Bank-bank asing tentu akan memberikan bunga yang lebih kecil kepada UMKM berperingkat bagus, karena UMKM Indonesia akan lebih kredible."