Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Top 10 Negara Pemberi Utang Pemerintah, Terbesar Bukan AS-China

ULN pemerintah tumbuh sebesar 10,4% YoY pada April 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% pada Maret 2025.
Ilustrasi utang luar negeri dalam bentuk dollar AS/Dok Freepik
Ilustrasi utang luar negeri dalam bentuk dollar AS/Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Utang luar negeri atau ULN Pemerintah Indonesia tercatat senilai US$208,76 atau setara Rp3.481,92 triliun dengan asumsi kurs JISDOR akhir April 2025 Rp16.679 per dolar AS. Negara mana saja yang memberikan utang tersebut?

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan ULN pemerintah tumbuh sebesar 10,4% (year on year/YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% pada Maret 2025. 

“Kenaikan utang pemerintah tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara [SBN] domestik,” tulis Denny dalam keterangan resmi, Senin (16/6/2025). 

Derasnya aliran modal asing yang masuk ke obligasi pemerintah tersebut terjadi seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. 

Meski terjadi kenaikan, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah. 

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3% dari total ULN pemerintah) senilai US$46,62 miliar. 

Kemudian sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib senilai US$39,03 miliar (18,7%), Jasa Pendidikan US$34,33 miliar (16,4%), Konstruksi US$25,03 miliar (12,0%), serta Transportasi dan Pergudangan senilai US$18,1 miliar (8,7%).

“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” lanjutnya. 

Dari total utang pemerintah dalam valuta asing (valas) tersebut, berasal dari negara kreditur yang senilai US$29,94 miliar, organisasi internasional US$37,61 miliar, dan lainnya yang mencapai US$141,21 miliar.  

Melihat dari negara kreditur, nyatanya terbesar bukan berasal dari Amerika Serikat (AS) maupun China. Utang pemerintah terbesar berasal dari Jepang yang mencapai US$8,5 miliar setara Rp141,92 triliun. 

Sementara utang luar negeri pemerintah yang berasal dari China senilai US$1,39 miliar atau setara Rp23,25 triliun. AS justru menempati posisi 10 negara kreditur bagi pemerintah Indonesia senilai US$407 juta atau setara Rp6,79 triliun. 

Meski AS bukan negara kreditur utama, tetapi utang pemerintah dalam mata uang dolar AS menjadi yang terbesar, yakni mencapai US$104,2 miliar. 

Berikut 10 Negara Pemberi Utang ke Pemerintah RI per April 2025

1. Jepang: US$8,5 miliar

2. Prancis: US$7,49 miliar

3. Jerman: US$4,14 miliar

4. Amerika Lainnya: US$1,8 miliar

5. Hongkong: US$1,6 miliar

6. China: US$1,39 miliar

7. Singapura: US$1,35 miliar

8. Australia: US$963 juta

9. Eropa Lainnya: US$474 juta

10. AS: US$407 juta

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper