Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyatakan kesiapannya menyalurkan bantuan benih. Kementerian Pertanian menyebutkan sehari setelah semua persyaratan dipenuhi, benih yang diajukan dapat langsung disalurkan. Namun, Pemerintah akan memperketat pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Udhoro Kasih Anggoro mengatakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan benih dari CBN adalah adanya surat pernyataan puso, daftar calon penerima dan calon lokasi (CPCL), persetujuan dinas kabupaten/kota, dan persetujuan dinas pertanian provinsi.
“Jika salah satu di antara persyaratan itu tidak terpenuhi, pihaknya akan kesulitan menyalurkan bantuan benih dari CBN tersebut,” katanya, Kamis (27/2/2014).
Anggoro menyatakan sangat berhati-hati dalam penyaluran bantuan ini karena belakangan ini banyak pejabat Kementan yang waktunya habis untuk menjadi saksi berbagai kasus penyelewangan bantuan di berbagai daerah.
“Jadi, kalau ada daerah yang merasa sudah mengajukan permohonan namun belum ditindaklanjuti, boleh jadi ketika sampai di pusat ada sejumlah persyaratan yang belum terpenuhi, sehingga surat ajuannya dikembalikan lagi,” tegasnya.
Anggoro mencontohkan verifikasi dari Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah mengenai sawah yang puso dan perlu mendapat bantuan benih baru diterima Kamis (27/2/2014) pagi. Pada hari yang sama, Dirjen Tanaman Pangan langsung mengirim surat kepada PT Sang Hyang Seri untuk mengirimkan benih padi dan jagung hibrida sesuai dengan CPCL yang diajukan kepala dinas itu.
“Intinya kami tidak akan mempersulit penyaluran benih, karena pemerintah tidak ingin produksi nasional terganggu hanya karena bantuan benih telat. Namun penyaluran itu juga harus dibantu persyaratan yang lengkap agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” pungkas Anggoro.
Menteri Pertanian Suswono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR mengatakan benih yang akan dibagi terdiri dari benih padi inbrida 13.639 ton, benih padi hibrida 716 ton, benih jagung komposit 1.075 ton, benih jagung hibrida 1.819 ton, serta benih kedelai 7.621 ton.
“Bantuan benih tersebut diperkirakan dapat mencakup luasan areal lebih dari 900.000 ha,” jelasnya, Senin (3/2).
Upaya tersebut, jelas Suswono, dilakukan untuk membantu petani agar dapat berusaha tani kembali setelah lahannya terkena banjir. Benih-benih tersebut diambil dari cadangan benih nasional yang memang dikhususkan untuk bencana alam.
Data kementerian Pertanian menyebutkan selama musim hujan 2013/2014 ini areal pertanaman tanaman pangan menderita dampak terparah dengan luasan areal pertanaman yang rusak mencapai 236.846 ha, sebagian besar lahan tesebut adalah areal penanaman padi.