Bisnis.com, JAKARTA--Bank terbesar di Inggris Standard Chartered Plc. membukukan laba tahunan sebesar US$6,06 miliar, anjlok untuk pertama kalinya selama lebih dari satu dekade.
Penurunan laba itu terjadi akibat manajemen melakukan penghapusan aset dan terjadi penurunan pendapatan di Korea Selatan.
CEO Standard Chartered Peter Sands seperti dilaporkan Bloomberg menyebutkan laba sebelum pajak turun menjadi US$6,06 miliar pada 2013, turun 12% dari sebelumnya US$6,85 miliar.
Standard Chartered bahkan memutuskan untuk memotong bonus dan mengindikasikan terjadinya penurunan kualitas permodalan akibat anjloknya laba tahunan mereka.
Penurunan laba itu terjadi akibat anjloknya pendapatan di Korea Selatan hingga US$1 miliar.
Bank yang berbasis di London itu memutuskan untuk menaikkan dividen 2% menjadi 86 sen dolar AS per saham.
Dia mengatakan penurunan bonus terjadi sebesar 21%, dengan memastikan bahwa perusahaan masih memiliki neraca keuangan yang sangat kuat.
Di internal perusahaan, Standard Chartered mengurangi bonus pool sebesar 15% menjadi 772 juta Euro atau senilai US$1,3 miliar.
Manajemen membidik target pertumbuhan yang moderat pada tahun ini. Namun, pendapatan dan laba pada semester I/2014 diperkirakan akan "menantang".
"Ada tingkat yang longgar pada posisi modal Standard Chartered," kata Julian Chillingworth, Kepala Investasi di Rathobe Brothers Plc.
