Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei MISI: Orang Indonesia Ingin Bekerja Lebih Lama Dari Usia Pensiun

Sebanyak 73% investor Indonesia memilih menaikkan usia pensiun dari hitungan usia pensiun resmi pada usia 55 tahun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 73% investor Indonesia memilih menaikkan usia pensiun dari hitungan usia pensiun resmi pada usia 55 tahun.

Dari survei Manulife Investor Sentement Index (MISI) V tersebut tercatat 55% investor yang telah menyiapkan dana pensiun.

Hasil survei menunjukkan masyarakat Indonesia berharap untuk dapat terus bekerja selama 12 tahun lebih lama dari usia pensiun resmi, tetapi tidak sepenuhnya diiringi persiapan income untuk masa selepas bekerja.

Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan menyatakan sebagian masyarakat Indonesia masih ingin tetap bekerja lebih lama agar mendapatkan akumulasi dana untuk masa tuanya.

“Sejalan dengan sudah bagusya pengobatan dan dunia kesehatan, usia harapan hidup orang di Indonesia itu naik. Diperkirakan pada 2014 ini usia harapan hidup adalah 70 tahun,” tuturnya, Selasa (10/6/2014).

Dia turut mempertanyakan apakah usia pensiun 55 tahun cukup untuk membiayai sisa usia hidup.

Untuk menyesuaikan dengan tren demografi, menurutnya, cara yang dilakukan yaitu menaikkan usia pensiun atau menyiapkan dana pensiun.

“Sangat disayangkan dari 55% yang sudah menyiapkan [dana pensiun], itu 42% merasa kurang, dan 34% berpikir seharusnya memulainya lebih awal lagi,” sebutnya.

Menurut pria yang akrab disapa Nanang ini, masyarakat Indonesia masih banyak yang berpikir semacam program pensiun tradisional yang income-nya selepas masa bekerja didapat dari anaknya.

“Itu dulu [saat satu keluarga memiliki banyak anak]. Sekarang anak satu-dua, dan belum tentu anak itu berkontribusi kepada bapak ibunya,” ucapnya.

Hasil survei ini akan digunakan Manulife untuk melakukan edukasi yang lebih gencar kepada masyarakat secara luas agar semakin melek terhadap beragam investasi dan benar-benar dipilihnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper