Bisnis.com, JAKARTA--PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) bersiap-siap memimpin perusahaan reasuransi nasional yang menurut rencana merupakan gabungan dari 3 perusahaan reasuransi milik pemerintah.
Direktur Utama Reindo Didiet S. Pamungkas mengatakan pihaknya telah mempersiapkan diri untuk melebur ke dalam sebuah perusahaan reasuransi berskala besar. Di antara sejumlah persiapan yang telah dilakukan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, networking, dan sistem teknologi informasi.
“Sedang dalam proses, Reindo jadi pimpinan,” ujarnya, Rabu (25/6/2014).
Didiet mengatakan penggabungan keempat perusahaan reasuransi menjadi satu perusahaan raksasa sangat diperlukan agar dapat memperkuat kapasitas penyerapan premi reasuansi di Indonesia. Sebab, hingga saat ini, masih banyak devisa yang mengalir ke luar negeri yang bersumber dari pembayaran premi reasuransi. Pada tahun lalu, katanya, defisit neraca perdagangan dari premi reasuransi telah mencapai sekitar Rp5 triliun.
Kebocoran tersebut diyakini dapat diminimalkan ketika perusahaan reasuransi di Indonesia meningkatkan kapasitasnya dengan cara menggabungkan diri menjadi satu entitas besar.
Rencana pendirian perusahaan reasuransi raksasa ini telah didengungkan sejak beberapa waktu lalu, namun belum kunjung terealisasi.