Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pada Juni 2014 meningkat 27,5% (yoy) atau Rp2,0 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,6 triliun.
Peningkatan kredit itu, kata Agresius Kadiaman, Direktur Keuangan dan Operasional Bank Sampoerna didukung produktifitas mengenjot sektor UMKM yang menjadi fokus mereka.
“Sebagai bank kecil, kami fokus menggarap sektor UMKM yang menjadi core bisnis kami. Jadi tidak terpengaruh dengan kinerja perbankan secara umum,” kata Agresius di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Dia bahkan berani menargetkan untuk semester II/2014 pertumbuhan penyaluran kredit bisa di atas 20%, tidak sejalan dengan anjuran bank sentral untuk mengerem kredit pada kisaran 15%-17%.
Agresius beralasan jika mereka mengikuti anjuran bank sentral, bank tersebut tidak mampu menutupi cost of fund yang tinggi. Sebagai bank kecil, mereka tidak memiliki ruang gerak yang besar untuk bermanuver.
Secara total sampai Juni 2014, Bank Sampoerna sudah membukukan Rp2,7 triliun naik sebesar 25,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,2 triliun.
Peningkatan total aset itu juga diikuti peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 23,0% atau Rp2,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun.
Dengan pertumbuhan kredit yang mencapai Rp2,0 triliun, loan to deposit ratio (LDR) yang tersebut tercatat 91,4%.