Bisnis.com, BANDUNG - PT Zurich Topas Life memproyeksikan pertumbuhan premi di atas 50% pada tahun ini dari total raihan premi pada 2013 sekitar Rp120 miliar.
Heru Gunadi, Chief Marketing Officer Zurich Topas Life, menilai proyeksi pertumbuhan premi yang tinggi tersebut realistis mengingat pasar asuransi yang masih terbuka lebar dan cenderung tumbuh tinggi di Indonesia.
Menurut Heru, penetrasi asuransi terhadap jumlah total penduduk Indonesia baru mencapai sekitar 4%. Adapun dari sisi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) baru mencapai sekitar 2%.
Heru mengatakan kinerja Zurich Topas Life yang mampu membukukan premi cukup besar saat memasuki usianya yang ke-empat tahun ini terbilang sangat menggembirakan.
“Umur perusahaan kami memang terbilang masih muda, tetapi secara pergerakan sangat cepat,” katanya, Rabu (13/8/2014).
Untuk mendongkrak kinerja perusahaan, Zurich terus gencar menggaet nasabah baru, salah satunya dengan memasarkan paket Srikandi Protection yang merupakan bagian dari paket Prestigio Unit Link.
Heru mengatakan produk ini menyasar kaum perempuan pada rentang usia produktif 25 tahun-49 tahun.
Dia mengatakan target pasar kaum perempuan ini sangat beralasan mengingat peran wanita yang cukup penting. “Karena wanita biasanya merupakan leader di rumah tangga,” ucapnya.
Untuk mempenetrasi pasar, perusahaan meluncurkan paket asuransi di kantor penjualan di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Denpasar. Penjualan produk ini, katanya, juga disokong oleh agensi yang tersebar lebih dari 20 kota di Indonesia.
Khusus di Bandung atau Jawa Barat, Heru menilai kawasan ini sangat potensial untuk digarap lebih dalam untuk pemasaran Srikandi Protection.
Menurut Heru, Jabar memiliki jumlah penduduk wanita yang sangat besar. Berdasarkan data tahun 2011, total penduduk Jabar mencapai 46,49 juta orang. Adapun jumlah penduduk perempuan mencapai 22,71 juta dan pria 23,78 jiwa.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jabar juga tumbuh signifikan. Pada triwulan IV/2013, ekonomi Jabar tumbuh 6,3% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 5,7%.