Bisnis.com, JAKARTA— Astra Credit Company (ACC) mencatatkan pembiayaan Januari-Agustus tahun ini naik 6,3% menjadi Rp18,55 triliun dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp17,46 triliun.
Kenaikan tersebut lebih banyak disumbang oleh meningkatnya pembiayaan mobil bekas hingga 13%, dan mobil komersial 30%. Mobil komersial yang dimaksud adalah pick up dan truk berukuran 2 ton.
“Jika pada Januari-Agustus 2014, kontribusi pembiayaan mobil baru cukup intensif, tetapi kali ini justru sebaliknya. Pertumbuhan pembiayaaan mobil baru cenderung flat, apalagi tahun ini mobil murah semakin mendominasi,” ungkap Jodjana Jody, Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) ketika dihubungi Bisnis, Rabu (10/9).
Meskipun naik, data pembiayaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah unit mobil yang dibiayai lebih besar dibandingkan nilai pembiayaan itu sendiri.
Itu tidak terlepas dari ketatnya persaingan mobil murah dan meningkatnya pembiayaan mobil bekas.
Jodjana mengemukakan pembiayaan ACC masih didominasi oleh mobil baru, dan diikuti dengan mobil bekas, dan kendaraan berat.
Adapun, kontribusi pembiayaan mobil baru hampir 70%, mobil bekas 28%, dan sisanya kendaraan berat.
Di samping itu, ACC juga melaporkan pembiayaan per Agustus 2014 senilai Rp5,27 triliun, atau naik sekitar 201% year-on-year (yoy) yaitu Rp1,75 triliun dengan 17.588 unit mobil.
Ketika dibandingkan dengan Juli tahun ini, perusahaan grup Astra International justru mengalami penurunan hingga Rp2,3 triliun.
Kinerja pembiayaan per Agustus 2014 itu mengikuti capaian ACC pada semester pertama tahun ini yang naik 7% menjadi Rp13,9 triliun dari periode yang sama tahun lalu.