Bisnis.com, JAKARTA--Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) meminta perbankan untuk lebih memanfaatkan pasar uang antarbank (PUAB) untuk mengurangi persaingan suku bunga dan menambah dana pihak ketiga (DPK).
Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono berpendapat industri perbankan dapat menurunkan suku bunga deposito jika kondisi likuiditas longgar. Namun, kenyataaanya pada tahun ini industri perbankan dilanda likuiditas ketat.
Menurutnya, perbankan dapat menyiasati situasi likuiditas ketat dengan cara memanfaatkan pasar uang antarbank (PUAB) untuk mengurangi persaingan bunga dan mendapatkan dana pihak ketiga (DPK).
"Jadi bank-bank yang kelebihan likuiditas bisa berikan pinjaman kepada bank-bank yang memerlukan likuiditas. Kalau dana tidak mengalir maka kondisinya sama saja yakni likuiditas ketat," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Selain memanfaatkan PAUB, Sigit berpendapat pemerintah juga dapat menghimbau kepada institusi yang berkaitan dengan pemerintah seperti BUMN yang memiliki dana besar supaya tidak mengejar bunga. Dana BUMN itu umumnya ditempatkan di Bank BUMN sehingga perbankan plat merah dapat menjadi perintis penurunan suku bunga deposito.
“Kalau perilaku institusi pemerintah bisa ditertibkan juga punya banyak pengaruhnya,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan tidak akan membiarkan bank-bank memberikan suku bunga deposito hingga double digit. Sebab, suku bunga dana yang ditawarkan jauh di atas suku bunga penjaminan (LPS Rate) yang berada 7,75%.
"Yang bersaing bank-bank besar saja, sebab bank-bank besar memiliki dana-dana besar oleh karena itu, OJK akan panggil mereka ," ungkapnya.