Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi laba bersih PT Buana Finance Tbk turun sebesar 6% menjadi Rp127 miliar pada akhir tahun ini dibandingkan dengan Rp136 miliar pada 2013.
Dalam risetnya, Pefindo memprediksi laba bersih emiten berkode saham BBLD itu tumbuh pada 2015 menjadi Rp140 miliar. Dibandingkan dengan pencapaian pada 2013 dan proyeksi pada 2014 serta 2015, laba tertinggi yang dibukukan Buana Finance adalah pada 2012 yaitu Rp150 miliar.
Kendati laba bersih Buana Finance diproyeksi turun, Pefindo memperkirakan pendapatan perusahaan meningkat 5,58% menjadi Rp662 miliar pada tahun ini dibandingkan dengan Rp627 miliar pada 2013. Pada tahun depan, pendapatan perusahaan diperkirakan mencapai Rp721 miliar.
Sebagai gambaran, Pefindo sendiri memaparkan industri multifinance berada di bawah tekanan lebih karena dengan peningkatan BI Rate menjadi 7,5% maka perusahaan pembiayaan harus menyesuaikan suku bunga kredit mereka kepada pelanggan.
“Dengan pertimbangan ini dan dikombinasikan dengan pembiayaan BBLD yang terdiversifikasi, kami percaya pendapatan akan bertumbuh 5,5% (yoy) pada akhir tahun ini,” tulis Pefindo dalam risetnya seperti dikutip pada Selasa (28/10/2014).
Pada semester I/2014, Buana Finance membukukan pendapatan Rp304,81 miliar atau tumbuh 0,2% dibandingkan dengan Rp304,33 miliar pada periode sama 2013. Pefindo menilai permintaan yang lambat pada alat berat yang menyebabkan pertumbuhan tipi situ.
“Pada saat yang sama, biaya dana BBLD naik sebagai hasil dari penerbitan MTN, menyebabkan marjin menyempit di semester I/2014. Akibatnya, marjin bersih Perusahaan turun menjadi 20,4% dari 24,4% di semester I/2013. Kami berharap marjin bersih masih di level 20% pada akhir tahun ini,” tulis Pefindo.
Sejalan dengan hal itu, Pefindo memperkirakan Buana Finance dapat mencapai target penyaluran pembiayaannya sebesar Rp1,5 triliun pada tahun ini atau tumbuh 7% dibandingkan dengan realisasi pada 2013.
“Kami yakin target tersebut dapat tercapai mengingat per April 2014, Perusahaan telah menyalurkan Rp800 miliar. Pembiayaan alat berat, khususnya di sektor konstruksi, tetap menjadi penyumbang terbesar. Kami percaya fokus pemerintahan baru pada infrastruktur akan terus mendorong sektor konstruksi,” tulis Pefindo.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Buana Finance Herman Lesmana mengatakan pihaknya juga memperkirakan laba akan turun 6% setelah mencermati kondisi perusahaan sampai kuartal III/2014.
“Kondisi market berdampak kepada penjualan, di samping bunga juga semakin tipis marginnya. Bank menaikkan COF (cost of fund) sedangkan ke nasabah semakin diadu karena good nasabah semakin kritis memilih yang murah,” katanya
2014, Laba Buana Finance Diprediksi Turun 6%
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi laba bersih PT Buana Finance Tbk turun sebesar 6% menjadi Rp127 miliar pada akhir tahun ini dibandingkan dengan Rp136 miliar pada 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium