Bisnis.com, BANDA ACEH--Pada kuartal III/2014, unit usaha syariah (UUS) Bank Aceh mendapatkan pertumbuhan laba bersih hingga 16,85%. Adapun, laba bersih UUS Bank Aceh per September 2014 mencapai Rp49,86 miliar dibandingkan dengan Rp42,66 miliar pada periode yang sama tahun lalu
Berdasarkan laporan keuangan Bank Aceh pada Senin (10/11/2014), pertumbuhan perolehan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional yang mencapai Rp156,72 miliar dari Rp120,3 miliar pada kuartal III/2013. Peningkatan pendapatan operasional tak sebanding dengan peningkatan beban operasional yakni Rp42,16 miliar dari Rp38,28 miliar.
Selain itu, per September 2014, UUS Bank Aceh membukukan pertumbuhan penyaluran pembiayaan 23,84% menjadi Rp1,5 triliun dari Rp1,21 triliun pada tahun lalu.
Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), UUS Bank Aceh mencatat pertumbuhan 34,17% yakni mencapai Rp823,43 miliar dari kuartal III/2014 yakni Rp613,71 miliar.
Adapun, mulai tahun depan, UUS Bank Aceh akan dipersiapkan untuk spin off menjadi Bank Aceh Syariah. Qanun (peraturan daerah) yang mengatur mengenai pembentukan tersebut telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada 27 September 2014.
Dalam qanun tersebut, untuk modal awal Bank Aceh Syariah Rp2 triliun dan 25% dari total tersebut harus segera ditempatkan dan disetor penuh. Adapun pemegang saham Bank Aceh Syariah yakni Pemprov Aceh, Bank Aceh, pemkab dan pemko di Aceh.
Komposisi kepemilikan terbesar akan dipegang Pemprov Aceh minimal 51%. Seluruh pegawai UUS akan ditetapkan menjadi pegawai Bank Aceh Syariah.
