Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksikan target 2% entrepreneurship tidak akan tercapai hingga akhir tahun ini.
Untuk menggenjot entrepreneurship, maka BI bersama 13 kementerian anggota Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), perbankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, asosiasi dan perwakilan akademisi merumuskan rekomendasi dalam rangka membangun ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Program penciptaan wirausaha baru yang efektif diprediksikan akan rangka mendorong penumbuhkembangan wirausaha di Indonesia.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan perkembangan wirausaha Indonesia masih terbatas. Hal ini tercermin dari tiga hal. Pertama, Populasi wirausaha baru mencapai angka 1,65% dari jumlah penduduk, jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang sudah mencapai di atas 4.
Kedua, dalam hal kesehatan ekosistem kewirausahaan, Indonesia menempati peringkat ke-68 dari 121 negara di dunia menurut The Global Entrepreneurship & Development Index 20145.
Ketiga, berdasarkan The EY G20 Entrepreneurship Barometer 2013, Indonesia di antara negara-negara G20 termasuk dalam kuartil keempat yaitu kelompok negara yang memiliki ranking terendah dalam ekosistem kewirausahaan.
"BI melaksanakan program pengembangan wirausaha untuk meningkatkan jumlah wirausaha di sektor agribisnis dan berorientasi ekspor dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan struktur neraca perdagangan," tulis BI dalam keterangan resmi, Minggu (23/11/2014).
Langkah-langkah yang ditempuh Bank Indonesia tersebut sejalan dengan komitmen negara G20 dalam mengatasi pengangguran dan underemployment terutama di kalangan usia muda.