Bisnis.com, BANDUNG—Penetrasi pasar asuransi di Kota Bandung belum dapat optimal melalui seluruh distribution channel yang dapat dimanfaatkan. Hal ini terungkap dari pernyataan Syahrial, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Kota Bandung.
Syahrial mengakui tingkat pemasaran melalui distribution channel di luar bank dan perusahaan pembiayaan tidak terlalu besar, yaitu pada kisaran 30%-40%, “Itupun masih dalam jangkauan masyarakat ekonomi atas,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (27/11/2014).
Maraknya pembelian kendaraan dan properti secara kredit, menurutnya, membuat masyarakat atau nasabah lebih familiar dengan produk asuransi kendaraan dan asuransi kebakaran dibandingkan dengan produk asuransi lain.
“Target market perusahaan asuransi di Kota Bandung dan sekitarnya sampai sekarang ini masih ke arah situ [asuransi kecelakaan dan asuransi kebakaran], walaupun masih ada produk-produk lainnya. Tahun depan pun begitu,” paparnya.
Dia menilai asuransi yang meng-cover kebakaran properti, kehilangan, dan kecelakaan kendaraan mendominasi dunia perasuransian di Kota Bandung.
Sementara itu asuransi pengiriman barang atau kargo dan kesehatan, meski cukup banyak diminati, Syahrial mengungkapkan volumenya tidak mampu melampaui.