Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT MACET: NPL Sulut Didominasi Sektor Perdagangan dan Jasa

Kredit bermasalah di Sulawesi Utara sepanjang 2014 didominasi oleh sektor perdagangan, jasa, dan restoran, menyusul perlambatan ekonomi yang terjadi di wilayah ini.
 Ilsutrasi./
Ilsutrasi./

Bisnis.com, MANADO- Kredit bermasalah di Sulawesi Utara sepanjang 2014 didominasi oleh sektor perdagangan, jasa, dan restoran, menyusul perlambatan ekonomi yang terjadi di wilayah ini.

Menurut data penyaluran kredit yang dikutip Bisnis, total kredit bermasalah di sektor perdagangan, jasa, dan restoran (PHR) di Sulut hingga akhir 2014 mencapai Rp203,66 miliar, atau sekitar 25,86% dari total kredit bermasalah yang tercatat senilai Rp787,54 miliar.

Kepala Kantor OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara F.A. Purnama mengakui secara nominal jumlah kredit bermasalah di sektor PHR memang cukup besar, namun secara persentase tergolong kecil karena total penyaluran kredit ke sektor tersebut juga besar.

Total penyaluran kredit ke sektor PHR hingga akhir Desember 2014 tercatat Rp6,56 triliun. Dengan demikian, rasio kredit bermasalah di sektor ini adalah 3,10%, masih jauh dibandingkan batasan maksimal yang ditetapkan regulator yakni 5%.

“Memang secara nominal besar meskipun jika dilihat lebih dalam lagi persentasenya kecil. Masih cukup aman,” katanya.

Menurut Purnama, kredit bermasalah yang terjadi di sektor PHR dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yang terjadi di Sulut. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat pertumbuhan ekonomi Sulut pada 2014 sebesar 6,31%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya yakni 6,38%.

Selain itu, faktor lain yang dinilai berpengaruh menyebabkan NPL adalah bencana banjir yang melanda Manado dan sekitarnya pada awal tahun lalu. Banjir menyebabkan perputaran roda ekonomi melambat, sehingga menurunkan kemampuan debitur menyelesaikan utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper