Bisnis.com, HONG KONG — Satu survei menunjukkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang dinilai paling transparan dan memberikan perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham.
Berdasar hasil jajak pendapat bertajuk Corporate Governance Poll 2014 yang dilakukan majalah Asiamoney terhadap 322 responden yang terdiri dari eksekutif senior, fund manager dan analis riset dari 189 lembaga keuangan global, diketahui BNI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memperoleh 4 penghargaan berdasar survei itu.
Penghargaan yang diperoleh BNI itu adalah Indonesia Best Overall Corporate Governance, Indonesia Best for Disclosure & Transparency, Indonesia Best for Investor Relations, serta Indonesia Best for Shareholder's Right and Equitable Treatment.
“Survei ini merupakan pengakuan pihak eksternal kepada BNI yang telah meningkatkan level kualitas tata kelola menjadi perusahaan yang transparan dan memiliki keterbukaan informasi meyakinkan di Indonesia, “ujar Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo saat menerima penghargaan Asiamoney tersebut, Kamis (12/2) malam.
Menurut dia, makna penghargaan dari Asiamoney itu menunjukkan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar dan investor. “Dilihat dari kacamata pemegang saham, harga saham BNI yang pada akhir 2008 tercatat Rp 644 per lembar saham, terus bergerak naik hingga akhir Desember 2014 pada level Rp 6.100 per lembar saham atau mengalami apresiasi hampir 1.000%.”
Gatot menambahkan sejak tahun 2007, manajemen BNI berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) secara konsisten dalam menjalankan bisnisnya.
Terkait dengan hal itu, bank tersebut menerbitkan Corporate Governance Handbook, kode etik BNI, mengelola data governance dengan baik, dan mengaplikasikan Whistle Blowing System (WBS) secara efektif. Selain itu, BNI juga menerapkan program zero fraud dan operational risk self assessment (ORSA), yang berhasil menekan terjadinya fraud maupun potensi kerugian akibat risiko operasional.
“Jajak pendapat ini dilakukan Asiamoney karena GCG secara pasti akan membantu para investor nyaman dalam berbisnis, sehingga akan menopang perbaikan kinerja saham. Ini dibuktikan dengan harga saham BNI yang terus meningkat,”ujarnya.