Bisnis.com, BANDUNG - Bank BJB tidak terlalu banyak memberikan komentar terkait penunjukan Komisaris Utama Bank BJB Taufiequrrachman Ruki menjadi Plt Pimpinan KPK oleh Presiden Jokowi.
Padahal, Ruki baru dipercaya sebagai komisaris utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank BJB, Desember 2015 dan diperkenalkan kepada segenap karyawan Bank BJB Januari lalu.
Corporate Secretary Bank BJB Agus Mulyana melalui pernyataannya mengindikasikan kepasrahan dari perseroannya menerima penunjukkan tugas komisaris utamanya menjadi pelaksana tugas pimpinan antirasuah.
“Kami menyerahkan hal tersebut kepada pemegang saham,” katanya melalui pesan singkat yang diterima Bisnis, Jumat (20/2/2015).
Berdasarkan pemberitahuan Bank BJB di Harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (20/2/2015), perseroan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2014 dan Luar Biasa 2015 pada akhir Maret 2015.
Adapun mata acara rapat tersebut akan ditentukan oleh pemegang saham yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham yang akan diajukan secara tertulis kepada direksi paling lambat tujuh hari sebelum pemanggilan RUPS atau 2 Maret 2015.
Ditanya kemungkinan adanya pembahasan pergantian Komisaris Utama Bank BJB untuk menggantikan posisi Taufiequrachman, Agus Mulyana menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham.
“Apapun keputusannya kami yakin itu yang terbaik bagi Bank BJB,” sebutnya.
Sebagaimana diketahui, pemegang saham mayoritas dari Bank BJB yakni Pemeritah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah menduga adanya penunjukkan Taufiequrachman sebagai Plt Pimpinan KPK.