Potong Jari Direktur Demi Rp600 Juta
Bisnis.com, JAKARTA -- Tak hanya asuransi kerugian, pada asuransi jiwa kasus manipulasi juga kerap terjadi.
Dari 15 kasus yang ditangani Warsito tahun lalu, sebanyak 12 kasus merupakan kasus asurani jiwa.
Pernah satu kali, seorang pemilik perusahaan penyewaan komputer mengasuransikan seorang pengangguran.
Dia difigurkan sebagai seorang direktur.
Dandanannya dibuat sedemikian rupa mirip seorang bos.
Rumah mewah di bilangan Kalideres pun disewakan untuknya.
Suatu hari, si direktur gadungan itu dibawa ke rumah sakit, dua jarinya putus terpotong pisau.
Nilai klaim dari putusnya dua jari itu senilai Rp600 juta.
Atas permintaan perusahaan asuransi, Warsito melakukan penyelidikan.
Dia melakukan reka ulang dengan menggunakan sarung tangan sekali pakai.
“Sarung tangan itu saya isi kapas agar mirip tangan sesungguhnya,” ungkapnya.
Warsito melakukan uji coba sebanyak 55 kali.
Dia menemukan bahwa dengan deskripsi kejadian yang diceritakan, jumlah jari yang terpotong harusnya tiga, bukan dua.
Dia pun membuktikan bahwa jari si direktur gadungan sengaja dipotong. Klaim pun batal dibayarkan.