Bisnis.com, JAKARTA -- Di dunia bisnis dan investasi, siapa yang tidak kenal nama Warren Buffett. Dengan estimasi kekayaan sekitar US$71,5 miliar atau lebih dari Rp900 triliun (berdasatkan data Forbes), pria berusia 78 tahun yang sangat terkenal sebagai pengelola kekayaan di nomor wahid dunia ini pun menjadi orang paling kaya di dunia.
Dalam website-nya www.warrenbuffet.com, pria yang pertama kali mulai membeli saham pada 1962 di Berkshire Hathaway dan kini menjadi chairman dan CEO Berkshire itu pun berbagi rahasianya menciptakan pundi-pundi kekayaan.
Di bawah ini, kami sarikan 10 rahasia pengelolaan kekayaan ala Buffet yang barangkali dapat Anda terapkan.
1. Investasikan ulang laba Anda
Saat pertama kali mencetak uang di pasar modal, Anda mungkin ingin membelanjakannya. Jangan. Sebaiknya investasikan ulang profit Anda. Bahkan jumlah yang kecil dapat berubah menjadi kekayaan besar.
2. Bersedia lah menjadi berbeda
Jangan menentukan pilihan berdasarkan apa yang dikatakan orang lain. Anda perlu mengukur diri sendiri dengan apa yang disebut Inner Scorecard, dengan standar sendiri, dan bukan standar dunia.
3. Jangan pernah ‘mengisap jempol Anda’
Kumpulkan terlebih dahulu informasi yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan, dan meminta bantuan teman atau kerabat untuk mengingatkan soal tenggat waktu. Tidak perlu duduk dan ‘mengisap jempol’.
4. Pastikan deal Anda sebelum memulai
Saat sebelum memulai sebuah job, saat itulah Anda memiliki sesuatu untuk menawar, sesuatu yang pihak lain butuhkan. Selalu melakukan kesepakatan di muka – bahkan dengan kawan maupun kerabat Anda.
5. Perhatikan pengeluaran - pengeluaran kecil
Latihlah kewaspadaan atas setiap biaya yang dapat membuat keuntungan dan upah Anda pergi jauh.
6. Batasi apa yang Anda pinjam
Hidup bergantung pada kartu kredit dan pinjaman tidak akan membuat Anda kaya. Saya tidak pernah meminjam jumlah besar, tidak untuk investasi, tidak untuk hipotek. Ketika Anda bebas utang, simpan sejumlah uang yang dapat digunakan untuk berinvestasi.
7. Jadilah gigih
Dengan kegigihan dan kecerdikan, Anda dapat menang melawan pesaing yang lebih mapan.
8. Tahu kapan harus berhenti
Tahu kapan harus menjauh dari sebuah ‘kerugian’ dan jangan biarkan kecemasan menipu Anda untuk mencoba ‘kerugian’ itu lagi.
9. Menilai risiko
Tanyakan “Terus apa?” pada diri sendiri. Itu dapat menolong Anda melihat semua kemungkinan konsekuensi. Dan, itu dapat memandu Anda menuju pilihan yang paling cerdas.
10. Tahu betul apa yang dimaksud dengan sukses
Terlepas dari kekayaannya, saya tidak mengukur kesuksesan dari dolar. Ketika Anda sampai pada usia saya, Anda akan mengukur keberhasilan hidup dari orang-orang yang mencintai Anda, sungguh-sungguh mencintai Anda.