Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia kembali melakukan pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) untuk kedua kalinya di Sumatera Utara.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Difi A. Johansyah, kali ini BI mengembangkannya untuk para kelompok tani di Pulau Kampai, Kabupaten Langkat.
"Kami akan mendorong pengembangan LKM di Pulau Kampai," ujarnya, Kamis (19/3/2015).
Dia menjelaskan, pengembangan LKM tersebut mulai dilakukan menyusul pelaksanaan Program Sosial dan Bantuan Teknis pada 2014. Program itu bertujuan untuk meningkatkan produktifitas padi.
Selain produktifitas padi, Bank Indonesia berharap pengelolaan keuangan inklusif juga bisa diterapkan di Pulau Kampai. Dengan pengelolaan keuangan inklusif, petani bisa menyimpan uang dan diperlukan juga untuk permodalan bertani ke depan.
Untuk Pulau Kampai, lanjut Difi, BI Sumut akan meniru pola LKM yang sebelumnya sudah diinisiasi di kelompok petani di Kabupaten Serdang Bedagai.
Serdang Bedagai saat ini telah memiliki Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) bernama Karya Berseri. Lembaga yang resmi beroperasi pada 13 Desember 2014 tersebut memiliki tugas utama mengatasi kesulitan modal dan pemasaran usaha tani.
LKMA yang berdiri di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, itu pun sudah mampu mengeluarkan sejumlah produk layanan seperti Buku Tabungan Masyarakat, Tabungan Berjangka, Tabungan Qurban, Tabungan Ibu Hamil dan Tabungan Pendidikan.
Lembaga keuangan mikro seperti itu lah yang menurut Difi akan menjadi contoh untuk Pulau Kampai. Bahkan kali ini sepertinya lebih serius. Sampai-sampai BI Sumut mendatangkan ahli LKM ke pulau yang berbatasan dengan Aceh tersebut.
"Kami sudah mendatangkan Masril Koto, ahli dalam hal pengembangan keuangan mikro. Pak Masril Koto selama dua minggu pernah nginep untuk memotivasi petani agar ke depan Pulau Kampai memiliki LKM sendiri," tutur Difi.
Dari catat Bisnis, Masril Koto dikenal sebagai pendiri Bank Tani atau Bank Petani dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam, Sumatera Barat. Dia bersama teman petani lainnya merintis LKMA sejak 2002. Dalam perkembangan terakhir, sistim bank yang didirikannya itu diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) nasional.
Desa Pulau Kampai adalah kawasan pulau seluas lebih dari 1.200 hektare yang merupakan salah satu daerah terpencil di Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat. Pulau Kampai memiliki perairan yang berhadapan dengan Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia.
Hampir seluruh penduduk setempat bermata pencarian nelayan dan petani. Adapun komoditas pertanian dan perkebunan yang mendominasi Pulau Kampai adalah padi tadah hujan (gogo) dan Kelapa Sawit. Jika ingin menuju daerah ini, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu mesin dari dermaga Pangkalan Susu.
Dipilihnya Pulau Kampai menjadi daerah tujuan pelaksanaan Program Sosial dan Bantuan Teknis oleh BI Sumt, menurut Difi, karena terletak di perbatasan dan masih terpencil. “Kami diarahkan oleh kantor pusat di Jakarta untuk memprioritaskan daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau terpencil," ujarnya.