Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank Internasional Indonesia Tbk akan lebih gencar meningkatkan pendapatan nonbunga untuk mengkompensasi tren net interest margin (NIM) yang kian menipis.
Lani Darmawan, Direktur Ritel Banking BII, mengatakan, rata-rata bank bermodal inti Rp5 triliun - Rp30 Triliun atau bank umum kegiatan usaha (BUKU) III cenderung mengalami penurunan sehingga bank perlu mencari sumber pendapatan di luar pendapatan bunga.
"Fokus kami meningkatkan fee based income lebih dari 30% tahun ini," ujarnya, Kamis (26/3/2015).
Menurut Lani, angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan nonbunga tahun lalu mencapai 26%. Salah satu lini bisnis yang akan diandalkan untuk menunjang pendapatan nonbunga yakni bisnis wealth management.
Lani menyebut, saat ini BII telah menjadi agen penjual untuk 39 produk reksadana milik perusahaan manajemen aset. Ke depan BII terus menjajaki untuk menambah mitra guna meningkatan fee based income dari bisnis ini.
Hari ini, BII menggandeng PT Maybank GMT Asset Management untuk menjual produk reksadana kepada nasabah BII. Dalam kerja sama ini, BII bertindak sebagai agen penjual (selling agent) yang akan mendistribusikan produk-produk reksa dana yang dikelola Maybank GMT, meliputi Reksa Dana Maybank GMT Pasar Uang, Reksa Dana Maybank GMT Dana Fleksi dan Reksa Dana Maybank GMT Dana Ekuitas, serta produk Reksa Dana Proteksi yang akan diluncurkan secara eksklusif bagi nasabah BII.
