Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2015, Multifinance Andalkan Sindikasi Perbankan

Sejumlah perusahaan pembiayaan akan mengandalkam pinjaman sindikasi perbankan dalam jumlah besar pada semester I/2015 sebagai sumber pendanaan perusahaan sampai akhir tahun.
Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan pembiayaan akan mengandalkam pinjaman sindikasi perbankan dalam jumlah besar pada semester I/2015 sebagai sumber pendanaan perusahaan sampai akhir tahun.
 
Gunawan, Wakil Presiden Direktur PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) mengatakan pihaknya akan mendapatkan pinjaman perbankan sebesar US$100 juta pada Juni nanti.

Pendanaan itu diharapkan dapat menunjang target pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 5,16 triliun atau tumbuh 15-20% dibandingkan tahun lalu.
 
“Fasilitas ini untuk menunjang bisnis pembiayaan di semester 2 dan awal tahun depan,” kata Gunawan seperti dikutip Bisnis, (23/4/2015).


Dia mengatakan Perseroan telah menunjuk CTBC Bank, Mizuho Bank, dan Oversea-Chinese Banking Corp, sebagai mandated lead arranger.


Saat ini, pihaknya sedang melakukan roadshow di Singapura, Taiwan dan Tokyo untuk memfasilitasi pinjaman berjangka waktu 3 tahun tersebut.


Sebelumnya, IMFI meraup Rp500 miliar dari penerbitan obligasi pada awal tahun. Menurut Gunawan, penyerapan obligasi tersebut sampai kelebihan permintaan hingga 1,75 kali.


Selain itu, Gunawan mengatakan pihaknya masih akan melakukan pinjaman bilateral dalam skala besar sampai akhir tahun ini.


“Ada beberapa bilateral loan yang dalam proses dokumentasi,” ujarnya.


PT BFI Finance TBK juga tengah membidik sumber pendanaan yang bersumber dari sindikasi perbankan asing hingga US$175 juta sampai akhir semester I ini.
 
Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance mengatakan, perusahaan sudah meminjam US$ 50 juta pada kuartal I, US$ 50 juta masih dalam tahap finalisasi sedangkan US$75 juta sisanya bisa cair setidaknya pada akhir semester I tahun ini.
 
“Tapi bisa jadi kami dapatnya US$100 juta [total pinjamam semester I menjadi US$200 juta] karena belum di launch kan. Namun, kami targetkan ya minimal itu USD75 juta,” ujarnya.
 
Dengan jumlah itu, jumlah pinjaman bank asing perusahaan itu melonjak dibandingkan pinjaman baru tahun lalu  sebesar USD150 juta saja.
 
Sudjono mengatakan keseluruhan sumber pendanaan tersebut dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan selain yang bersumber dari ekuitas sebesar Rp6 triliun.
 
BFIN sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan dapat mencapai Rp11 triliun pada tahun ini. Sampai kuartal I, Sudjono mengatakan pihaknya telah melampaui 24% dari total yang ditargetkan.
 
Sampai Februari 2015, Bank Indonesia mencatat terjadi kenaikan pinjaman bank asing oleh multifinance sebesar 7,84% dari sebelumnya Rp101,54 triliun pada 2014 menjadi 109,50 triliun. 
 
Pinjaman bank dalam negeri justru turun 1,12% menjadi Rp131, 8 triliun dari sebelumnya Rp133,3 triliun secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper