Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank Semester I Hanya Tumbuh Di Bawah 15%

Ekonom memprediksi pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia pada semester I tahun ini di bawah 15%.
Diskusi perbankan yang digelar Bisnis Indonesia pada Rabu, 18 Maret 2015. / Bisnis-swi
Diskusi perbankan yang digelar Bisnis Indonesia pada Rabu, 18 Maret 2015. / Bisnis-swi
Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom memprediksi pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia pada semester I tahun ini di bawah 15%.
 
Kepala Ekonom Global Market Permata Bank Josua Pardede mengatakan prediksi pertumbuhan kredit di bawah 15% pada semeter I tahun ini karena dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
"Hal itu akibat dari pemerintah yang belum menyerap maksimal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan memulai program proyek infrastruktur pada tahun ini. Konsumsi pemerintah yang belum maksimal sehingga berimbas pada penurunan sektor riil," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).
 
Kendati demikian, pihaknya tetap optimis penyaluran kredit hingga akhir tahun ini dapat di atas 15% atau sekitar 16%, naik dibandingkan 2014 yang hanya tumbuh 11,4%.
 
Bank Indonesia, lanjutnya, saat ini sedang menyusun kebijakan makroprudensial dalam hal perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan GWM-LDR.
 
Hal tersebut diprediksi akan berdampak positif terhadap membaiknya kondisi likuiditas yang selanjutnya mendorong penyaluran kredit perbankan.
 
"Adanya kebijakan GWM-LDR, penyerapan anggaran kuartal kedua yang meningkat bisa menciptakan likuiditas perbankan sehingga permintaan kredit bisa meningkat di semester kedua," tutur Josua.
 
Dia menghimbau agar industri perbankan Indonesia agar berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke beberapa sektor seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) yang kondisinya masih memburuk.
 
"Harus seletif bank dalam menyalurkan kreditnya karena masih ada sektor yang kondisinya masih memburuk seperti batubara dan CPO. Selain itu, kredit dari sektor Small Medium Enterprise ke korporasi ini rentan," ucapnya.
 
Josua menambahkan sektor yang berpeluang industri perbankan dalam penyaluran kredit yakni yang berhubungan dengan proyek pemerintah seperti infrastruktur, telekomunikasi, pembangkit listrik, dan lainnya.
 
"Sektor yang terkait dengan pemerintah masih cukup lebih baik dibandingkan sektor lainnya," katanya.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper