Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cathay Life Segera Dikukuhkan Jadi Pemegang Saham Baru Bank Mayapada

Manajemen PT Bank Mayapada Internasional Tbk menyatakan posisi Cathay Life Insurance akan dikukuhkan sebagai pemegang saham baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang direncanakan berlangsung 30 Juni 2015.
Bank Mayapada enyatakan posisi Cathay Life Insurance akan dikukuhkan sebagai pemegang saham baru/ilustrasi
Bank Mayapada enyatakan posisi Cathay Life Insurance akan dikukuhkan sebagai pemegang saham baru/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Manajemen PT Bank Mayapada Internasional Tbk menyatakan posisi Cathay Life Insurance akan dikukuhkan sebagai pemegang saham baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang direncanakan berlangsung 30 Juni 2015.

Hariyono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada, mengatakan akuisisi saham oleh Cathay Life tidak akan menggusur Grup Mayapada sebagai pemegang saham pengendali.

"Cathay Life Insurance membeli saham pemegang saham asing lainnya," ujar Hariyono seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Jumat (5/6/2015).

Per 30 April 2015, pemegang saham asing di Bank Mayapada antara lain Briliant Bazaar Pte Ltd yang memiliki porsi saham sebesar 17,57% dan Summertime Ltd sebesar 22,43%. Selain itu ada nama J Trust Asia Pte Ltd yang mengempit saham 10%. Adapun, pemegang saham pengendali adalah PT Mayapada Karunia Corporation dengan porsi saham 26,03%.

Hariyono mengatakan, jumlah saham yang diakuisisi Cathay Life mencapai 24,9% dari total saham perseroan sehingga tidak diperlukan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, pada Januari 2015, Cathay Life sepakat membeli 40% saham Bank Mayapada senilai US$278 juta. Kesepakatan pembelian saham itu merupakan bagian dari aksi korporasi Cathay senilai US$918 juta selama paruh kedua 2014.

Hariyono menyebut, kehadiran Cathay Life dalam struktur pemegang saham perseroan akan memberikan dampak bisnis yang signifikan. "Bagi kami ini sinergi karena kami tidak perlu lagi punya kantor operasional di Asia Tenggara," katanya.

Menurutnya, sinergi jaringan operasional merupakan aspek penting untuk menghadapi persaingan yang diperkirakan makin sengit saat integrasi perbankan Asia Tenggara berlangsung pada 2020 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper