Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank dengan modal inti di bawah Rp1 triliun mulai menurunkan suku bunga deposito untuk memperkecil tekanan biaya dana (cost of fund).
Direktur Kepatuhan PT Bank Yudha Bhakti Tbk Iim Wardiman mengatakan sekitar 90% DPK perseroan merupakan simpanan berjangka. Untuk mengurangi biaya dana, emiten yang mulai melantai di bursa efek pada awal tahun ini telah melakukan penurunan suku bunga deposito sejak 3 hingga 4 bulan yang lalu.
"Kami menurunkan suku bunga deposito kami di kisaran 0,25% hingga 0,35%. Alhamdulillah sudah ada perbaikan NIM dibanding akhir tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis.com.
Berdasarkan website perseroan, suku bunga deposito berjangka BBYB tercatat sebesar 7,75% untuk simpanan dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Per Mei 2015, Iim menuturkan, margin bunga bersih perseroan mencapai 5,7%.
Adapun berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2015 Bank Yudha Bhakti berhasil menghimpun dana senilai Rp2,21 triliun dengan rincian simpanan giro senilai Rp121,63 miliar, tabungan senilai Rp129,04 miliar, dan deposito senilai Rp1,96 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengatakan bank-bank yang masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I komposisi dana pihak ketiganya masih didominasi oleh simpanan berjangka atau deposito.
Hal ini disebabkan jaringan bank-bank BUKU I belum banyak tersebar dan belum memiliki produk simpanan yang lengkap. "Untuk menurunkan biaya dana, kami melakukan penurunan bunga deposito sebesar 25 basis poin setiap bulan dan mulai turun sejak 2 bulan yang lalu," ujarnya.
Edy menyebutkan sekitar 80% himpunan DPK perseroan merupakan dana deposito. Suku bunga deposito yang diturunkan ini terutama untuk simpanan di atas Rp2 miliar.
Saat ini, suku bunga deposito Bank Ina Perdana untuk simpanan jumbo sekitar 9,75%. Adapun setelah mulai melakukan penurunan suku bunga deposito, lanjutnya, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) emiten berkode saham BINA ini telah mengalami penaikan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Maret 2015, Bank Ina Perdana berhasil menghimpun giro senilai Rp91,89 miliar, tabungan senilai Rp130,79 miliar, dan deposito senilai Rp1,39 triliun. Sedangkan pendapatan bunga tercatat senilai Rp52,22 miliar dan beban bunga senilai Rp35,27 miliar.
Sementara itu, Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Maret 2015 nilai giro yang dihimpun bank-bank umum mencapai Rp952,04 triliun atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp809,14 triliun.
Tabungan tercatat meningkat dari Rp1.155,94 triliun menjadi Rp1.202,10 triliun dan deposito juga terpantau naik dari Rp1.652,97 triliun menjadi Rp2.044,42 triliun secara tahunan.