Bisnis.com, JAKARTA -- Kemenetrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk diusulkan untuk berganti nama sejalan dengan tugas bank tersebut untuk fokus di sektor perumahan.
Gatot Trihargo, Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa, mengatakan perubahan nama BTN akan diserahkan kepada jajaran direksi dan akan disahkan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Pak Wapres [Jusuf Kalla] usul, minta nama BTN diganti menjadi Bank Perumahan Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Senin (22/6/2015).
Dia menambahkan, salah satu pendorong pergantian nama ini antara lain fakta bahwa BTN lebih identik dengan Perumahan ketimbang Tabungan.
Data keuangan BTN menunjukkan, per Maret 2015, 89% kredit BTN sebesar Rp106,31 triliun disalurkan ke sektor perumahan. Sementara itu, dana tabungan di BTN hanya 22,64% dari total dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp106,48 triliun.
Jika usulan ini direalisasikan, BTN mengalami perubahan nama sebanyak empat kali. Dirikan pada 1897 dengan nama Postpaarbank, bank ini berganti nama mejadi Bank Tabungan Pos pada 1950 sebelumnya akhirnya berganti menjadi Bank Tabungan Negara pada 1963.